Bakat Sofia Kenin pun mulai berkembang sejak ditangani oleh pelatih top, Rick Macci. Saat itu Macci bersedia melatih Sofia muda selama tujuh tahun hingga dia berusia 12 tahun.

"Saat masih berusia lima tahun, saya berkata Sofia Kenin adalah hal kecil paling mengerikan yang pernah saya ketahui. Dia unik, koordinasi tangan dan matanya luar biasa," tutur Rick Macci.

"Saya sering meminta petenis kecil untuk melakukannya. Namun, Sofia Kenin berbeda. Pemain terakhir yang seperti dia adalah Martina Hingis," lanjut mantan pelatihnya itu.

Perlahan tapi pasti, karier Sofia Kenin yang dilatih oleh ayahnya itu mulai meroket. Puncaknya adalah pada 2019, ketika Sofia memenangi tiga gelar dan masuk ke-12 dunia.

Meski demikian, tidak ada yang menyangka Sofia Kenin bakal memenangi Australia Open 2020. Masuk ke turnamen dengan status unggulan ke-14, Sofia menghadapi undian tidak mudah.

Berbagai petenis andal harus dia hadapi, seperti Coco Gauff, unggulan nomor satu, Ashleigh Barty, serta mantan petenis nomor satu, Garbine Muguruza. Namun, Sofia Kenin mampu keluar sebagai pemenang.

Pada partai puncak Australia Open 2020, Sofia Kenin berhadapan dengan Garbine Muguruza. Sempat kalah 4-6 pada set pertama, Sofia menjadi juara dengan kemenangan 6-2, 6-2.

Dengan usia yang baru menginjak 21 tahun, jalan panjang membentang dalam karier Sofia Kenin di dunia tenis. Patut dinanti, gebrakan apa lagi yang akan dia lakukan.