Momen penting lain dalam perjalan karier Pepe terjadi pada musim 2017-18. Saat itu Pepe direkrut oleh Lille. Di klub barunya itu, Pepe bertemu Marcelo Bielsa, pelatih legendaris Argentina. Saat itu secara kontrovesial, Bielsa menyingkirkan pemain-pemain senior Lille dan merekrut talenta-talenta muda, salah satunya Pepe.

Bielsa memang akhirnya hanya bertahan tujuh bulan di Lille. Namun, tanpa Bielsa bukan tak mungkin Pepe tidak merasakan sepak bola level tertinggi di Prancis.

Lebih beruntung lagi, pengganti Bielsa di Lille adalah Christophe Galtier, yang melanjutkan sentuhan Bielsa dalam diri Pepe. Sebagai catatan, Gaultier adalah pelatih yang membentuk Pierre-Emerick Aubameyang menjadi penyerang tangguh ketika Saint-Etienne.

"Dia membuat saya terkagum-kagum. Dia pasti akan menjadi pemain kelas dunia. Karena dia bisa melakukan apa saja," kata Galtier soal mantan anak asuhnya.

Kini, Pepe akan bermain bersama rekan satu guru, Aubameyang, di Arsenal. Kisah yang bisa saja tak terjadi hanya karena sepotong cokelat.