Kerusuhan di Paris (Mirror)

Sayang, kemenangan PSG tercoreng dengan kerusuhan yang terjadi di Paris setelah final Liga Champions. Selebrasi trofi berujung tragedi dengan kematian dua orang, seperti dilaporkan Mirror, yakni pemuda berusia 17 tahun meninggal setelah ditusuk di bagian dada dan perempuan berusia 20 tahun meninggal pasca ditabrak kendaraan yang mengangkut suporter.

Total 426 orang ditangkap, termasuk 417 orang di Paris dengan 216 lainnya ditahan polisi, 207 di Paris. Tensi kerusuhan itu meningkat dengan 13 polisi serta 192 orang terluka.

Pada paruh babak pertama kala PSG unggul 2-0 atas Inter, pihak keamanan menggunakan water cannon di Champs-Elysees. Polisi beralasan itu digunakan untuk melindungi Place de l'Etoile, sebab barikade yang dibangun polisi ditembus oleh kerumunan besar masa orang-orang yang tidak menyaksikan pertandingan, mendorong saat melakukan kontak fisik dengan polisi.

Diduga kerusuhan terjadi karena ada oknum di luar fans yang turun ke jalan dan memprovokasi polisi, membuat fans PSG yang melakukan selebrasi trofi terjebak di dalam kerusuhan tersebut.

"Para penggemar sejati PSG merasa gembira dengan penampilan gemilang tim mereka. Sementara itu, orang-orang barbar turun ke jalan-jalan di Paris untuk melakukan kejahatan dan memprovokasi penegak hukum. Saya telah meminta pasukan keamanan internal untuk bereaksi keras terhadap pelanggaran ini," kata Perdana Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau.

"Saya menyampaikan dukungan saya kepada Kepala Polisi dan semua petugas polisi yang memastikan keselamatan semua orang malam ini. Sungguh tidak tertahankan bahwa kita tidak mungkin berpesta tanpa takut pada kebiadaban sekelompok kecil preman yang tidak menghormati apapun."