David de Gea

Lebih lanjut, Paul Pogba adalah pemain yang kerap memantik perselisihan. Meski entah berada di pihak benar atau salah, namun Pogba bisa membuat suasana ruang ganti menjadi tidak stabil.

Sebagai penguat, Maurizio Sarri belum punya banyak pengalaman dalam meredam ego pemain bintang. Bahkan, ketika di Chelsea, sang pelatih digosipkan sempat bermasalah dengan N'Golo Kante, pemain yang sunyi dari pemberitaan miring.

Ancaman berikutnya dari transfer Pogba hadir dari Mino Raiola. Super agen dunia itu dikenal kerap memeras klub untuk urusan gaji dan komisi. Contohnya, Raiola pernah mengancam AC Milan jika tidak mau menaikkan gaji Gianluigi Donnarumma. Bahkan, saat ini sang agen sedang berupaya menekan Juventus memberikan gaji selangit untuk Moise Kean.

Bila ingin menjadikan Manchester United sebagai pasar untuk berbelanja pemain, Juventus lebih baik berusaha mendatangkan David de Gea. Dengan sejumlah alasan yang berdiri di belakangnya, pemain tim nasional Spanyol itu akan menjadi kepingan terakhir yang melengkapi komposisi skuat La Vecchia Signora. Alasan pertama dan yang paling kuat adalah Juventus tidak punya kiper berkaliber dunia. Saat ini, Juventus memilih Wojciech Szczesny sebagai kiper utama. Meski dalam usia emas sebagai seorang penjaga gawang, namun kemampuan Szczesny tak sehebat De Gea.

Kembalinya Gianluigi Buffon dalam skuat pun dinilai tidak banyak membantu. Memang, eks kiper AC Parma itu punya segudang pengalaman. Namun, untuk urusan reflek, Buffon mulai melambat.

Sementara itu, kiper ketiga Juventus, Mattia Perin digosipkan telah memilih angkat kaki. Pemain 26 tahun itu menilai kesempatan bermainnya semakin mengecil usai Buffon bergabung. Kabarnya, Perin masuk dalam radar FC Porto, Fiorentina, hingga AC Milan.

Kini, mari kita lirik David de Gea.

Meski kebobolan 54 gol di Premier League 2018-2019, namun tidak bisa dimungkiri De Gea adalah pemain Man United paling konsisten. Jumlah kebobolan yang terbilang banyak itu juga berkaitan dengan sektor pertahanan Man United yang rapuh. Buktinya, De Gea berhasil meraih Golden Glove 2018. Dengan demikian, stigma kiper sering blunder pun bisa ditepikan.

Tidak seperti proses transfer Pogba yang berliku, Juventus bisa menekan Man United untuk mau melepas David de Gea. Sebab, kotrak pemain 28 tahun itu akan berakhir pada Juni 2020. Itu artinya, Man United punya kans kehilangan sang pemain secara cuma-cuma. Transfermarkt memperkirakan, harga De Gea adalah 60 juta euro.

Selain itu, gaji David de Gea juga jauh lebih rendah dibandingkan Paul Pogba. Mantan kiper Atletico Madrid itu menerima upah 10 juta euro per musim atau 5 juta euro lebih rendah dibanding Pogba.

Dengan sejumlah pertimbangan di atas, Juventus perlu berpikir ulang terkait rencana merekrut Pogba. Sebab, di tempat yang sama, ada David de Gea yang jauh lebih menggoda.