Menghadapi Premier League, Wolverhampton kembali memperkuat skuat dengan tiga pemain anyar, dan seperti yang diduga sebelumnya, berasal dari Portugal; Raul Jimenez, Rui Patricio, dan Joao Moutinho.

Joao Moutinho

Terkait hubungan Mendes, Fosun, dan Wolves itu sendiri menjadi pembicaraan hangat di Inggris. Relasi ketiganya memunculkan konflik kepentingan dan dinilai sudah menyalahi aturan FA. Tidak sedikit klub pesaing Wolves di Championships mengeluh. Bahkan EFL sebagai penyelenggara Championships diminta melakukan investigasi.

Belakangan, EFL mengumumkan bahwa tidak ada yang salah dengan keberadaan Jorge Mendes. Mereka menyatakan puas dengan status Mendes sebagai penasihat. EFL mengatakan keterlibatan Mendes di Wolves sebagai agen pemain dan penasihat tidak menyalahi aturan. Alasannya, Mendes bukanlah seorang direktur atau memiliki jabatan resmi yang mewakili Fosun atau memiliki kendali dalam bisnis Wolves.

Meski begitu, struktur kepemilikan dan hubungan klub dengan Mendes masih akan diperiksa lebih lanjut oleh Premier League. Sebelumnya, pemilik Leeds United, Andrea Radrizzani, menyebut apa yang dilakukan Wolves tidak legal dan tidak adil. Dia

Radrizzani beralasan, hubungan Mendes dan Fosun sebagai pemilik Fosun tidaklah legal karena Fosun juga merupakan pemilik saham Gestifute.

Dalam aturan FA memang menyebut larangan sebuah perusahaan atau perorangan yang memiliki klub juga memunyai saham di perusahaan agensi pemain. Namun, Fosun sejatinya tidak memiliki saham di perusahaan agensi Mendes. Pasalnya yang memiliki saham bukanlah Fosun secara langsung, melainkan oleh perusahaan lain yang dimiliki bos Fosun, Guo Guangchang.

Aturan FA juga mencegah adanya konflik kepentingan saat seorang agen memiliki posisi untuk mempengaruhi kegiatan di sebuah klub. Dalam hal ini, Mendes tidak memiliki posisi di Wolves. Kubu Wolves tetap mengklaim mereka tidak melanggar aturan FA.

Apapun itu, diakui atau tidak, sukses Wolves kembali ke Premier League tidak lepas dari sentuhan tangan sang super agen, Jorge Mendes.