
Meskipun klasemen merupakan indikator terbaik performa klub di lapangan, Transfermarkt melacak banyak data yang juga dapat menunjukkan apakah klub-klub papan atas memaksimalkan uang yang telah mereka belanjakan di bursa transfer.
Dengan menghitung total biaya setiap skuad Premier League berdasarkan biaya transfer awal yang dibayarkan untuk setiap pemain dan membaginya dengan poin yang diraih, Sunderland menempati posisi teratas.
Sunderlang mencatat pengeluaran biaya transfer per poin paling sedikit, yaitu kurang dari 11 juta euro.
Hebatnya, Sunderland menghabiskan biaya paling rendah untuk membangun skuad di antara semua klub Premier League, yaitu 205,63 juta euro, tetapi mereka telah mengumpulkan 19 poin.
Sunderland adalah klub dengan pengeluaran terbesar kesepuluh di dunia sepanjang bursa transfer musim panas dan pemilik klub Kyril Louis-Dreyfus baru-baru ini mengakui bahwa hal itu merupakan suatu keharusan dalam upaya mereka untuk tetap bertahan di Premier League.
"Saya pikir statistik menunjukkan kepada kami bahwa kecuali Anda melakukan sesuatu yang luar biasa, kemungkinan besar Anda akan kembali ke Championship," kata Louis-Dreyfus.
"Kami tidak benar-benar menetapkan anggaran dalam hal uang yang ingin kami belanjakan, kami berambisi untuk mencoba mendatangkan pemain yang kami inginkan dan untungnya banyak yag berhasil kami wujudkan."
"Sebagai hasilnya, pengeluaran pada akhirnya memang besar, tetapi yang terpenting, kami mendapatkan pemain yang kami inginkan."
Rekrutmen Sunderland di musim panas sangat luar biasa dengan menambahkan perpaduan antara bakat dan pengalaman yang menjanjikan.
Granit Xhaka telah memberikan tambahan yang menginspirasi dengan mantan gelandang Arsenal tersebut langsung diangkat sebagai kapten.
Habib Diarra dan Nordi Mukiele muncul sebagai pemain kunci, Noah Sadiki, Chemsdine Talbi, dan Robin Roefs memiliki potensi besar dan masa depan tampak cerah.
Secara realistis, Sunderland akan turun peringkat seiring berjalannya musim, tetapi akan menjadi kejutan besar jika mereka terjebak dalam persaingan degradasi.