Rasanya, dua kesabaran tersebut yang seharusnya ditiru oleh PSSI dalam membangun Timnas Indonesia. Tidak asal bongkar pasang pelatih yang mau memajukan sepak bola Indonesia.
Suara sumbang mengenai keputusan PSSI tidak memperpanjang kontrak Luis Milla berkeliaran di media sosial. Banyak yang menyayangkan berhentinya Milla sebagai pembesut Timnas Indonesia.
Dalam waktu yang singkat, Luis Milla telah membuat rakyat Indonesia berani bermimpi kembali menjadi kesebelasan yang ditakuti di Asia. Bahkan, tidak sedikit yang optimistis Timnas Indonesia bisa tampil di Piala Dunia.
Sayangnya, nasi telah menjadi bubur. Satu lagi hati pelatih asing yang mencintai sepak bola Indonesia dipatahkan oleh PSSI. Kini, mari berharap Skuat Merah Putih mampu tampil sempurna pada Piala AFF 2018 yang tinggal menghitung hari.
Kasus Wiel Coerver dan Luis Milla seharusnya menjadi pelajaran tersendiri untuk PSSI. Apabila terus begini, berapa lagi hati pelatih asing yang menangani Timnas Indonesia dipatahkan oleh PSSI?
"Masih butuh waktu bertahun-tahun untuk sepak bola Indonesia berubah. Itupun kalau perubahan dalam sepak bola Indonesia memang ada," Wim Rijsbergen, 2011.