Kekalahan tersebut seolah membuktikan bukan Julen Lopetegui yang menjadi masalah Real Madrid. Anggapan tersebut pun diamini oleh bek Raphael Varane yang menilai problematika dalam tim merupakan sesuatu yang kolektif.

"Real Madrid tidak bisa bermain seperti yang diinginkan, kami kesulitan memenangi bola kedua. Ini merupakan masalah kolektif, kami harus bersatu pada laga selanjutnya. Para pemain harus tampil lebih baik," ujar Raphael Varane kepada beIN LaLiga.

Hasil negatif kontra Eibar seolah menjadi tamparan keras untuk Real Madrid secara keseluruhan. Sebagai contoh, membandingkan Santiago Solari dengan Zinedine Zidane secara tidak langsung memberikan tekanan untuknya.

Santiago Solari menjalani debut impresif ketika bertugas sebagai pelatih Real Madrid dengan meraih empat kemenangan beruntun. Kekalahan melawan Eibar bisa menjadi momen yang membuka mata Los Blancos.

Apabila diibaratkan, Santiago Solari tengah melakukan pedekate ketika menjadi pelatih sementara Real Madrid. Ketika ditunjuk sebagai pelatih tetap, tentunya masa pedekate berakhir dan hubungan berkomitmen dimulai.

Sayangnya, kencan pertama Santiago Solari dengan Real Madrid tidak berjalan seusai yang direncanakan. Alih-alih berbahagia, kencan mereka justru berakhir bencana dan menjadi Sabtu kelabu untuk kedua belah pihak.

Meski begitu, bukan berarti Santiago Solari dan Real Madrid bukan pasangan yang cocok. Andai bisa memperbaiki dan belajar dari kesalahan, bukan tidak mungkin Solari dan Los Blancos menghasilkan pasangan serasi yang membuat orang lain iri.