Dipuji Luis Milla, Mantan Pelatih Timnas Indonesia

Perjalanan karier Rodri tidak semulus yang dibayangkan. Rodri, pada tahun 2013, dilepas oleh Atletico pada usia 16 tahun karena alasan tidak memiliki postur tubuh yang besar. Selepas itu, Rodri bergabung dengan akademi Villarreal dan bermain di tim utama hingga 2018 silam.

Atletico kepincut dengan produk akademi mereka dan membelinya sebesar 25 juta euro dari Villarreal. Semenjak kembali ke Atletico dan berlatih di bawah asuhan Diego Simeone, nama Rodri mulai tercium pemandu bakat klub Eropa.

Kemampuannya semakin terasah dari segi kekuatan fisik dan cara merebut bola - karena filosofi sepak bola Simeone di Atletico. Luis Milla, mantan pelatih Timnas Indonesia, tak luput memerhatikan sepak terjang Rodri.

Sergio Busquets dan Rodri

"Mereka (City) akan mendapatkan pemain dengan tipe Busquets (penempatan posisi bertahan yang sangat hebat, mampu mengoper bola dengan baik) tapi belum di levelnya. Analisis MUFC mengindikasikan dia sedikit lamban dalam bereaksi dan dari tingkat kewaspadaan," tutur Milla kepada Omnisport beberapa waktu lalu.

"Rodri akan sangat cocok di Manchester City karena pelatihnya punya gaya bermain Ajax (Amsterdam) dan Barcelona, terlihat memiliki gagasan bermain yang sama."

"City punya pelatih yang pernah punya pengaruh di Barcelona. Rodri memiliki kemampuan dan nilai-nilai untuk memainkan cara bermain itu. Kita sedang membicarakan soal seorang pemain dengan kemampuan membaca permainan dengan sangat cepat."

"Dia juga mengerti apa yang harus dilakukannya di tiap momen, dia cerdas, hebat secara taktik dan tidak pernah kalah dari segi penempatan posisi, dia tahu cara memainkan permainan posisi," pungkas Milla.

Sepanjang karier kepelatihannya, Guardiola pernah melatih pivot-pivot seperti Busquets, Seydou Keita, Yaya Toure, Xabi Alonso, hingga menempatkan Philipp Lahm di area tersebut. Kini, ia memiliki Rodri sebagai konduktor baru lini tengah Manchester City.