Pep Guardiola (x/ManCity)

Merefleksikan kemunduran, Guardiola mengutip mantan Presiden Uruguay Jose Mujica, "Kesuksesan adalah seberapa sering Anda berdiri saat Anda jatuh." Dia menambahkan, "Jatuh, berdiri. Jatuh, berdiri... Itulah kesuksesan terbesar."

"Pemenang itu membosankan," katanya, seraya menambahkan bahwa dia selalu menantikan wawancara pascapertandingan dengan pemain dan pelatih dari tim yang kalah. "Senang melihat mereka yang kalah. Saat itulah Anda benar-benar belajar."

Meskipun rekornya luar biasa, Guardiola menepis anggapan yang menyebutnya istimewa. "Apakah menurut Anda saya merasa istimewa karena saya memenangkan banyak gelar? Tidak!" katanya.

"Saya merasa yang istimewa adalah dokter yang menyelamatkan nyawa. Orang-orang yang menemukan penisilin. Itu jenius. Saya? Jenius? Ayolah."

“Saya tidak ingin berpura-pura rendah hati. Tentu saja saya hebat. Saya membuktikan bahwa selama bertahun-tahun saya hebat," lanjut Guardiola.

"Tapi kesuksesan yang saya dapatkan, itu keberuntungan. Untuk memimpin Lionel Messi dan yang lainnya, untuk berada di tempat-tempat seperti itu, saya membuat tim yang luar biasa. Pelatih lain, pada saat yang tepat, di posisi itu, mungkin mereka bisa melakukan hal yang sama.”

Menatap musim mendatang dan Piala Dunia Antarklub, Guardiola menekankan pentingnya semangat tim.

"Bermain dengan baik. Ciptakan suasana yang baik, semangat tim yang baik. Berharap pemain baru bisa memberi kami energi yang kami butuhkan untuk mengangkat tim lagi. Dan pada akhirnya, kami bisa mengangkat trofi," katanya.