Cinta dari Fans Juventus

Ronaldo yang sudah dianggap ‘tua’ oleh Perez dijual seharga 100 juta euro ke Juventus. Di Turin, Ronaldo merasakan kembali rasa cinta dari fans, dari klub yang sangat menginginkannya. Bukti sembilan gol dari 13 laga Serie A sudah membuktikannya.

Tidak berhenti sampai di situ, pada usia 33 tahun Ronaldo memperlihatkan satu momen – yang sebenarnya biasa-biasa saja – yang menahbiskannya sebagai pemain terbaik dunia, sebagai pesepakbola yang selalu bekerja keras, meski sudah berkepala tiga.

Satu momen itu terlihat ketika melawan SPAL. Di proses gol kedua yang dicetak Mario Mandzukic, Ronaldo melakukan sprint mengejar bola lambung dari lini belakang yang diarahkan ke kanan pertahanan SPAL, dan mengawali serangan balik yang berbuah gol Juventus.

Tampak biasa saja, tapi bagi pemain berusia 33 tahun, sprint di menit 60 untuk mengejar bola bukanlah hal yang biasa. Dibutuhkan semangat, motivasi tinggi, dan latihan ekstra keras di sesi latihan untuk melakukannya. Ketiga hal itulah yang terus dijaga peraih lima Ballon d’Or tersebut.

Senyum ikhlas yang tulus muncul dari lubuk hatinya terpancar dari wajah Ronaldo. Bak gayung bersambut, tidak ada siulan dari fans di Turin, yang ada hanyalah rasa cinta dan respek tingkat dewa.

Seperti di Liga Champions musim lalu, fans Juve mencintai Ronaldo sampai saat ini semenjak gol saltonya di Juventus Stadium mendapak tepukan tangan. Selebrasi gol CR7 pun semakin bermakna di Turin.

Kala melawan SPAL, suporter Juventus di Turin sama-sama meneriakkan ucapan “Siii” ketika Ronaldo mulai meloncat dan melakukan selebrasi gol yang sudah menjadi trademark. Ah, betapa indahnya melihat romansa baru Ronaldo dengan fans tersebut.