Sentuhan Kanerva

Kebangkitan Finlandia sendiri tidak lepas dari sentuhan Markku Kanerva, sang pelatih. Kanerva mengambil alih tim nasional Finlandia pada 2016. Kala itu dia mewarisi skuat yang belum pernah meraih kemenangan dan hanya bisa membuat empat gol, serta finis paling buncit di Kualifikasi Piala Dunia 2016. Finlandia saat itu tidak bisa bersaing dengan Islandia dan Kroasia, dua negara yang jauh lebih kecil populasinya.

Akan tetapi di tangan Kanerva Finlandia menggeliat. Tanda-tanda kebangkitan sudah terlihat saat Finlandia mampu memuncaki Liga C Grup 2 UEFA Nations League. Dalam turnamen ini Finlandia hanya kebobolan tiga kali dari enam laga.

Melihat catatan tersebut jelas terlihat Kanerva menjadikan kokohnya pertahanan sebagai kekuatan utama. Kanerva secara cerdas memahami para pemainnya akan kedodoran jika mengusung permainan menyerang yang atraktif.

Baca Juga: Mengulas 3 Kekuatan Utama Norwich City, Tim Promosi Premier League 2019-20

Sepanjang Nations League, Finlandia mampu mencatat empat clean sheet secara beruntun. Lebih hebatnya lagi, dalam empat laga itu Finlandia hanya menerima total empat tembakan yang mengarah ke gawang mereka.

Di tangan Kanerva, Finlandia menjelma menjadi tim yang sangat terorganisir. Pilihan rencana permainan dan taktik Kanerva memang terbatas, akan tetapi sangat efektif.

Dengan permainan yang mengandalkan soliditas tim, Finlandia duduk di posisi kedua Grup J Kualifikasi Piala Eropa 2020. Peluang Finlandia untuk tampil di turnamen besar untuk pertama kalinya pun terbuka. Alhasil tidak akan ada lagi pertanyaan, "Why not us?"