Saat kompetisi resmi Liga 1 2017, Bali United menjelma menjadi tim yang menakutkan. Serdadu Tridatu finish sebagai runner-up Liga 1 2017, hanya kalah head to head dari sang juara Bhayangkara FC.

Prestasi itu kemudian merosot tajam pada Liga 1 2018. Digadang-gadang menjadi kandidat juara, Bali United malah harus puas berada di posisi sebelas. Dari 34 pertandingan, Bali United hanya menang 12 kali, sembilan seri dan menelan 13 kali kekalahan.

"Kesalahan" dalam memilih pemain asing, ditambah konsentrasi yang terpecah ke AFC Cup diyakini menjadi penyebabnya. Selain itu, ego para pemain bintang tak terbendung, hingga dalam permainan, mereka tak menunjukkan kekompakan dalam bermain. Sering kali pemain lebih senang menampilkan permainan individual, strategi pun tak jalan.

Kini, Stefano Cugurra sudah datang. Teco, sapaan akrabnya, berhasil menjadikan Persija sebagai tim dengan kerja tim luar biasa. Teco bisa meredam ego para pemain bintang dan memaksa mereka bermain dalam sebuah kesatuan.

Baca Juga: Profil Tim Liga 1 2019: Perseru Badak Lampung FC

Bali United
tefano Cugurra Teco (BolaSkor.com/ Istimewa)

Hal sama pun diharapkan bisa terjadi pada musim ini. Teco mampu menyatukan deretan pemain bintang, untuk masuk dalam sistem yang dia bangun. Kegagalan meraih prestasi pada Piala Presiden 2019 bisa menjadi pelecut, sekaligus memberikan waktu panjang bagi Bali United untuk melakukan evaluasi internal.

Tak lupa, gebrakan Bali United melepas 33,33 saham ke publik bisa mendatangkan dana besar. Ada kemungkinan Bali United mendapatkan dana sebesar Rp 310 Miliar, hasil melepas 2 Miliar lembar saham berharga Rp 150 hingga Rp 175 per lembar.

Sedikit kucuran dana dari hasil initial public offering (IPO) bisa membuat Bali United semakin percaya diri. Setidaknya jika putaran pertama terjadi deadlock, Bali United bisa belanja pemain menatap putaran kedua.

Lanjut Baca lagi