Kiprah Bhayangkara FC di Piala Presiden 2018. (PT LIB)

Pemain Masuk:

Ambrizal, Vladimir Vujovic, Vendry Mofu, Muhammad Hargianto, Dinan Javier, Maldini Pali, David da Silva, Marinus Wanewar, Nur Hidayat, Herman Dzumafo Epandi, Panggih Prio Sembodho

Pemain Keluar:

Evan Dimas Darmono, Ilham Udin Armayn, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, Rully Desrian, Suroso, Dany Saputra, Firli Apriansyah, Guy Junior Nke Ondoua, Antoni Putro Nugroho, Ilija Spasojevic

Skuat Bhayangkara di Liga 1 2018:

Kiper: Awan Setho Raharjo, Fauzal Mubaraq, Panggih Prio Sembodho.

Belakang: I Putu Gede Juni Antara, Jajang Mulyana, Muhammad Fatcu Rochman, Muhammad Sahrul Kurniawan, Golfriedo Agustinus Syauta, Indra Kahfi Ardhiyaksa, Ambrizal, Sedek Sanaky, Nurhidayat, Vladimir Vujovic.

Tengah: Alsan Putra Masat Sanda, Teuku M Ichsan, Wahyu Subo Seto, Paulo Sergio Moreira Goncalves, Lee Yoo-joon, Vendy Mofu, Muhammad Hargianto.

Depan: Dendy Sulistyawan, Dinan Yahdian Javier, Herman Dzumafo Epandi.

Pemain Kunci :

Muhammad Hargianto, Paulo Sergio

Hengkangnya Evan Dimas Darmono membuat sosok Muhammad Hargianto akan sangat penting untuk Bhayangkara FC. Pemain yang musim lalu berbaju Persija Jakarta itu bisa menjadi pemotong alur bola tim lawan. Dia juga piawai melepaskan umpan panjang saat serangan balik. Tak lupa tendangan kerasnya kerap berbuah gol atau paling tidak peluang emas lewat rebound.

Sebagai pembantu Hargianto, ada sosok Paulo Sergio. Pemain asal Portugal itu jadi kreator penyerangan Bhayangkara FC. Hal itu dibuktikan dengan gelar pemain terbaik Liga 1 2017. Dengan Hargianto sebagai perusak permainan lawan, Paulo memiliki tugas untuk mengalirkan bola ke sektor depan.

Bila koordinasi dua pemain itu berjalan bagus, bukan tidak mungkin saat kompetisi nanti Bhayangkara FC tetap dominan dalam permainan. Sektor tengah pun bisa dimenangi, seperti saat Evan Dimas Darmono masih ada di tim.

Prediksi:

Bhayangkara FC berstatus juara bertahan. Otomatis tim yang akan jadi lawan pasti bermain dengan semangat tinggi. Gesekan pun rawan terjadi. Hal ini terlihat saat Bhayangkara FC uji coba dengan Persis Solo dan PSS Sleman. Pemain Bhayangkara FC kerap terpancing emosi.

Bila kondisi itu terus terjadi pada Liga 1 2018, bukan tidak mungkin Bhayangkara FC banyak kehilangan pemain karena kartu merah maupun akumulasi kartu kuning. Kondisi ini menjadi tugas berat bagi Simon McMenemy. Selain mengatasi permasalahan itu, dia juga wajib memaksimalkan peran Dzumafo Epandi yang masih belum maksimal selama pramusim.

Jika perubahan sulit terjadi, Bhayangkara FC bukan saja sulit mempertahankan gelar. Sekadar masuk lima besar pun sepertinya akan kesulitan. Persija Jakarta, Persipura Jayapura, dan Sriwijaya FC menunjukkan progres cukup bagus dibanding musim lalu. Itu belum termasuk Bali United, Madura United dan PSM Makassar yang pasti akan cari penembus kegagalan musim lalu menjadi juara. (Laporan Kontributor Al Khairan Ramadhan/Solo)