Perang kata dan respek di antara kedua pelatih merupakan hal yang wajar. Pada akhirnya, pemain-pemain yang tampil di lapangan lah yang akan menentukan hasil akhir pertandingan. Soal itu, kedua tim sama-sama punya rekor bagus.

PSG punya rekor kandang yang dapat dibanggakan di Eropa. Les Parisiens hanya kalah sekali dari sembilan laga kandang melawan tim-tim asal Inggris (menang empat kali dan imbang empat kali). Kekalahan itu diberikan Chelsea pada fase grup Liga Champions 2004-05.

Lebih lanjut jika dilihat dari kacamata yang lebih luas, PSG hanya dua kali kalah dari 50 laga kandang terakhir sejak mengalahkan Hapoel Tel-Aviv (4-2) pada fase grup Piala Eropa 2006-07.

Sesi latihan PSG

Dua kekalahan itu diberikan Barcelona (1-3) pada perempat final Liga Champions 2014-15 dan melawan Real Madrid (1-2) di 16 besar musim lalu. Tembok kokoh benteng Parc des Princes itulah yang akan coba ditembus oleh Man United pada laga nanti.

Man United juga punya rekor bagus delapan kemenangan tandang di seluruh kompetisi di era Solskjaer. Momentum itu akan coba dibawa Ashley Young dkk ke Paris.

"Kami butuh gol pertama dan kami harus terus menjaga kans. Segalanya bisa terjadi. Musim lalu, Juventus kalah 0-3 dari Real Madrid dan kemudian unggul 3-0 di leg kedua; (juga) PSG melawan Barcelona. Ada begitu banyak contoh tim mengubah hasil seperti ini," papar Solskjaer.

Kendati demikian, bak kubu yang berperang tanpa perisai, senjata terbaik, dan baju pelindung, Man United juga begitu karena badai cedera besar yang menimpa pemain-pemain utama.

Sesi latihan Manchester United

Paul Pogba absen karena akumulasi kartu. Sementara Nemanja Matic, Ander Herrera, Juan Mata, Jesse Lingard, Alexis Sanchez, dan Anthony Martial masih cedera. Manchester United hanya membawa modal nekat dengan skuat seadanya untuk mencoba peruntungan di Paris.

Lanjut Baca lagi