Memorabilia

Timnas Italia (FIFA)

Setelah proses panjang, Piala Dunia 2006 hanya menyisakan Prancis dan Italia. Ya, kedua tim akan bertemu pada pertandingan final.

Bermain di Olympiastadion Berlin yang penuh sesak oleh suporter kedua tim, Zidane masih menjadi pusat perhatian setelah tampil impresif pada babak sebelumnya. Walaupun pada akhir pertandingan Zidane dituding sebagai kambing hitam kekalahan Prancis setelah menerima kartu merah akibat menyeruduk dada Materazzi.

Prancis memimpin terlebih dahulu setelah penalti panenka yang dilakukan Zidane tak mampu dibaca dengan baik oleh Gianluigi Buffon. Namun, keunggulan tersebut tidak bertahan lama, menerima sepak pojok dari Andrea Pirlo, Marco Matterazzi berhasil membuat gawang Prancis bergetar.

Setelah melewati babak tambahan kedua, skor masih tetap imbang 1-1. Walhasil pertandingan dilanjutkan ke babak tos-tosan.

Fabio Grosso lagi-lagi membuktikan jika dirinya merupakan jimat keberuntungan Italia. Maju sebagai algojo, sang pemain mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sekaligus memastikan Azzurri memenangi Piala Dunia 2006.

Esok pagi, sejumlah media olahraga terkemuka menerbitkan dua gambar. Foto Fabio Cannavaro yang tengah mengangkat piala disandingkan dengan Zidane yang tertunduk sambil berjalan menjauh dari panggung sang jawara.

Zinedine Zidane (Eurosport)

Sulit untuk memberi label Piala Dunia terbaik karena itu adalah keputusan yang subjektif. Semua bergantung dari pengalaman Anda sebagai penggemar sepak bola sampai saat itu. Sedangkan bagi sebagian besar orang, Piala Dunia yang dihelat pada masa muda jadi paling tak terlupakan karena menyajikan aksi pemain yang tengah digandrungi.

Namun, pada tingkat yang objektif sekali pun, Piala Dunia 2006 sangat luar biasa. Kontroversi terjadi pada hampir seluruh tim, dengan beberapa hal yang meyerempet ranah politik. Hal itu menambahkan subplot yang menarik.

Selain itu, ada pemain dengan litani merdu. Beberapa di antaranya datang pada masa penghujung karier dan yang sisanya dalam keadaan bersiap menorehkan sejarah.

Bila Anda masih skeptis, kunjungi Youtube dan nikmati aksi memukau dari Zinedine Zidane di Piala Dunia 2006. Sosok yang tak banyak bicara namun menggoreskan berlembar-lembar tinta emas.

Kini, karpet merah Piala Dunia 2018 sudah digelar. Para pemain terbaik dari seluruh penjuru dunia datang dengan satu ambisi yakni mengenggam si piala emas. Namun pertanyaanya, apakah Piala Dunia 2018 lebih menarik dari 12 tahun silam? Anda sendiri yang bisa menjawabnya.