Timo menilai bakat-bakat yang dipantau melalui turnamen Milklife Soccer Challenge butuh waktu untuk menjadi lebih matang.

Mereka tak sekadar berkembang melalui latihan, namun juga pertandingan internasional.

"Sepak bola putri sedang menanjak, yang di bawah ini yang jago-jago,"

"Tetapi biar bagaimana pun juga mereka perlu waktu,"

"Termasuk yang datang dari tim U-20 juga butuh waktu,"

"Karena maksud dari turnamen ini adalah sebuah rancangan yang lebih besar untuk memaksimalkan sepak bola putri dan tentu tim nasional seniornya," tutur Timo.

Jika pemain berkualitas terus bermunculan, ekosistem sepak bola putri profesional bisa bertambah kuat.

Timo menyebut kualitas permainan menjadi modal utama mengembangkan kompetisi profesional untuk sepak bola putri.

"Saya berharap kita bisa menampilkan permainan yang berkualitas, karena lebih dari sekadar menang dan kalah, ini adalah perjuangan sepak bola putri untuk masuk ke tahap berikutnya," jelas Timo.

"Kita tahu sepak bola putri sedang diperjuangkan untuk mendapatkan platform liga profesional, tetapi kita juga harus paham bahwa tidak mungkin ada liga pro kalau permainannya tidak berkualitas,"

"Karena ini juga soal bisnis. Tidak mungkin ada yang datang kalau permainannya tidak berkualitas," lanjutnya.

Timor Leste Dilatih Pelatih asal Indonesia