Tim manajer Liverpool

Meski punya peran besar dalam entitas manajerial Liverpool, namun Krawietz lebih banyak bekerja dalam diam. Ia jarang tampil di depan media untuk berceloteh.

Sementara itu, citra berbeda ditampilkan Lijnders. Pelatih asal Belanda itu beberapa kali menjadi juru bicara Klopp pada konferensi pers. Kondisi itu membuat Lijnders mendapat lebih banyak sorotan dan digadang-gadang sebagai suksesor Klopp.

Meski demikian, Krawietz tetap menjadi satu di antara tangan kanan yang paling mendapatkan kepercayaan dari Klopp. "Saya telah bekerja sama dengan Pete selama bertahun-tahun, baik ketika masih di Mainz atau Dortmund. Bahkan, sekarang saya masih kagum atas apa yang ia lihat dari pertandingan. Dia punya bakat yang luar biasa dan tidak ternilai bagi kami," umbar Klopp.

"Merupakan satu di antara pengalaman profesional terbaik bagi saya melihatnya tumbuh dan menjadi pelatih seperti sekarang ini. Dia selalu penting bagi saya. Perkembangan pribadinya sejak tiba di Liverpool sungguh luar biasa. Dia sangat cerdas, berwawasan, dan penting bagi kami," imbuh Klopp.

Menyesuaikan dengan kecepatan sepak bola Inggris, sesi latihan pra-pertandingan biasanya lebih condong membahas taktik "Meister der Videoanalysen". Mereka mempelajari bagaimana kebiasaan tim lawan dan cara menghadapinya pada setiap situasi tertentu.

Krawietz juga menjadi satu di antara orang yang berperan dalam taktik Liverpool menekan lawan secara konstan. Contohnya adalah gegenpressing - taktik yang semakin canggih saat Klopp di Liverpool - mengharuskan seluruh pemain menekan dengan cepat dan beroperasi secara kolektif agar tetap seimbang.

"Mereka juga mengingat situasi sebelumnya dan solusi untuk suatu masalah. Itulah sebab mereka kemudian dapat menerapkan hal-hal itu pada tempo tertinggi dan di bawah tekanan besar di lapangan. Ini adalah bentuk kolaborasi tertinggi," ungkap Krawietz kepada Raphael Honigstein dari Atletik.

Peter Krawietz

Kehebatan Krawietz dalam menganalisis video bisa dilihat pada satu di antara adegan paling terkenang dalam benak suporter Liverpool: Tendangan penjuru Trent Alezander-Arnold ketika bersua Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions 2018-2019.

"Kami berlatih selama berminggu-minggu," canda Krawietz soal tendangan sudut cepat Alexander-Arnold. Kemudian, sang pelatih pun mulai serius. "Tidak, itu sebenarnya karena respons Trent," terang Krawietz.

"Faktanya, kami berulang kali melatih set piece cepat. Kami mempertimbangkan skenario yang berbeda dari sudut atau tendangan bebas dan terus berlatih. Namun, kami juga mendorong dan menuntut aksi yang berbeda dari para pemain pada setiap kasus. Dalam hal ini, latihan jangka panjang dan pengulangan konstan menghasilkan tindakan yang sangat spontan."

Rangkaian rutinitas tendangan bola mati dan koreografi taktik tersebut memerlukan analisis video yang terperinci untuk masing-masing pemain. Biasanya, para pemain akan menjalani sesi analisis video selama beberapa jam.

Nilai lebih dari peran Krawietz juga bisa dilihat dari kasus Naby Keita dan Fabinho. Kedua gelandang tersebut mendapatkan keuntungan setelah melihat rekaman pertandingan berjam-jam bersama Krawietz.

Bermain pada posisi gelandang, Keita dan Fabinho membutuhkan pengetahuan yang cukup soal bagaimana tim bergerak secara lateral dan horizontal.

Lebih lanjut, peran Krawietz akan kian terasa setelah fakta pada musim 2018-2019 Liverpool mencetak 20 gol di Premier League dari skema bola mati. Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari musim sebelumnya. Krawietz melakukan analisis untuk mencari formula tendangan bola mati yang paling mematikan.

Pria 48 tahun itu juga merupakan pelatih yang penuh percaya diri. Krawietz optimistis masa keemasan Liverpool belum akan berakhir.

"Setelah menonton video, kami akan duduk bersama. Kami selalu yakin bisa menang. Jika ada satu kemungkinan untuk menang, kami akan berusaha sangat keras," ujar Krawietz.

"Semua yang kami lakukan mengikuti ide dan target untuk menjadi lebih baik. Apa yang kami butuhkan pada waktu berikutnya? Apa yang harus kami ubah? Apa yang harus kami perbaiki? Apakah itu pertahanan atau serangan? Pertanyaan tersebut membuat saya tidak pernah bosan."

Hingga saat ini, Peter Krawietz masih belum memiliki halaman khusus di Wikipedia. Namun, perannya sebagai mata elang Jurgen Klopp siap membawa Liverpool ke puncak dunia.