Sementara itu, CEO Terengganu FC, Sheikh Farouk, berharap pertemuan dengan manajemen Persija dapat menjadi momentum yang baik untuk membangun kemitraan dengan timnya.

Menurutnya, kolaborasi ini harus dilihat sebagai babak baru dalam sepak bola lokal yang melibatkan nilai komersial klub serta nilai persahabatan antara kedua negara.

"Pertemuan ini tidak hanya membangun jembatan sepak bola antara Malaysia dan Indonesia yang dapat berdampak besar pada perkembangan sepak bola regional, tetapi juga dapat meningkatkan nilai komersial klub," tuturnya.