Head of Communications PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhi Pratama, mengatakan sebelumnya perkenalan pemain anyar dilakukan dengan banyak menggunakan berbagai medium yang mengundang Bobotoh untuk datang, membaca, melihat, atau mendengar.
“Tapi kali ini, kami membalik pendekatannya. Kami yang datang langsung membawa kabar gembira ke rumah mereka," ujar Adhi.
"Kartu pos kami pilih karena bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga menyimpan kehangatan dan memori di dalamnya," sambungnya.
Pemilihan kartu pos ini, lanjutnya, bukan sekadar inovasi kreatif, tetapi bagian dari strategi komunikasi yang berakar pada nilai-nilai emosional.
Di tengah era digital yang serba instan, kartu pos menjadi simbol keterhubungan yang lebih lambat namun lebih dalam, lebih personal.
Setiap kartu pos berisi visual eksklusif sang pemain baru, lengkap dengan pesan khusus, menjadikannya collectible item yang berharga bagi para penerima.
Langkah ini juga mencerminkan konsistensi Persib dalam menghadirkan pengalaman berbeda bagi para Bobotoh.
Setelah mengajak mereka untuk lebih dekat dengan berbagai medium komunikasi publik, kini Persib membawa pengalaman itu langsung ke tangan Bobotoh, melalui pengiriman kartu pos secara fisik.
"Kami berharap kartu pos ini bisa menjadi lebih dari sekadar media pengumuman,"
"Kami ingin ia menjadi artefak kecil dari perjalanan emosional Bobotoh bersama Persib, sesuatu yang bisa disimpan, dikenang, bahkan diwariskan," tambah Adhi.