Paul Munster juga memilih bungkam soal ultimatum yang diberikan manajemen Persebaya terhadapnya. Posisi pelatih asal Irlandia Utara itu akan dievaluasi oleh manajemen setelah pertandingan menghadapi PSBS Biak dan Dewa United FC.
Saat menghadapi PSBS, Persebaya berhasil meraih kemenangan tipis 1-0. Namun, di tangan Dewa United FC, Persebaya kembali menelan kekalahan.
"Saya hanya bisa mempersiapkan yang terbaik untuk setiap laga, di babak kedua laga ini, kami bermain lebih baik, kami lebih fokus dan menekan, tetapi kami tidak bisa mencetak gol. Inilah sepak bola. Agar menang, sebuah tim harus mencetak gol," ujar Munster.
"Saya juga kecewa melihat cara kami kebobolan di laga ini, mereka hanya memeragakan passing-passing sederhana, dan mereka bisa membobol gawang kami karena kami hilang fokus. Tapi para pemain saya tetap coba bangkit, melawan balik. Tapi memang kualitas juga berpengaruh, terutama kualitas kami di area sepertiga akhir lawan."
Lihat postingan ini di Instagram
"Mungkin jika kami bisa mencetak gol di laga ini, kami bisa imbang atau menang melawan mereka. Cuma soal detail kecil saja, tetapi ketika ada kesempatan emas mencetak gol gagal dimanfaatkan, apa yang bisa saya lakukan, saya tak bisa mencetak gol, saya hanya bisa kasih solusi dan cara mencetak gol, semua tergantung pemain."
"Pelatih tidak ada di lapangan, para pemain harus bertanggung jawab dan mereka tak bisa sembunyi di balik pelatih. Sayangnya, memang, tak ada gol di laga ini, dan ketika kita bersaing di papan atas, gol itu penting, dan di laga ini kami gagal mencetak gol," ucapnya.