Namun, Tottenham kembali lolos dari lubang jarum. Bermodal kemenangan 1-0 pada leg pertama, Son Heung-Min dan kolega melaju ke semifinal kendati kalah 4-3 di Etihad Stadium.

Magis Tottenham kembali terjadi pada babak semifinal. Tottenham terlihat tak berdaya ketika ditekuk Ajax pada leg pertama. Bahkan, pertandingan selanjutnya kontra Bournemouth di Premier League pun berakhir tragis untuk Tottenham. Mereka kalah 1-0 dan merosot ke peringkat keempat klasemen sementara Premier League.

Kendati demikian, seperti yang sudah dijelaskan pada tiga paragraf awal, dewi fortuna seolah betah menaungi Tottenham Hotspur.

Hebatnya, materi pemain Tottenham Hotspur tidak berbeda dari musim lalu. Pada dua kesempatan bursa transfer musim ini, tak sepeser pun dana keluar untuk memboyong pemain anyar.

Selebrasi gol Lucas Moura

Tottenham Hotspur memang dikabarkan tidak bisa jor-joran pada bursa transfer karena pengeluaran klub dialokasikan pada pembangunan stadion anyar. Intinya, Tottenham menghadapi berbagai kompetisi dengan muka lama.

Namun, hal itu tidak mengurangi kehebatan Tottenham. Bermodal taktik Mauricio Pochettino dan harmonisasi antar pemain yang telah terjalin, The Lilywhites menjadi klub yang bisa bersinar kendati di ujung tanduk.

Tottenham Hotspur menjadi pukulan keras bagi sejumlah klub seperti Manchester City, Barcelona hingga Juventus yang aktif di bursa transfer demi mewujudkan mimpi menjadi jawara Liga Champions. Tottenham, tanpa satu pun penambahan amunisi anyar, bisa melesat hingga laga final.