Diramal Zinedine Zidane

Di Madrid, masa-masa terbaik Modric dilalui ketika dua tahun dilatih Zinedine Zidane pada medio 2016-2018. Bulan madu antara Zidane, Modric, dan Madrid dilalui dengan raihan satu titel LaLiga dan tiga titel Liga Champions.

Zidane dikenal sebagai pelatih dengan reputasi kedekatannya kepada para pemain. Dia sosok yang disegani di ruang ganti pemain dan juga oleh pemain-pemain tim lawan.

Modric salah satu pemain yang dekat dengannya. Di satu momen, Modric mengakui bahwasanya Zidane telah meramal jauh hari jika ia akan memenangi Ballon d’Or.

“Ada satu hal yang tidak pernah saya lupakan. Ketika Zidane jadi pelatih Madrid pada 2016, dia memanggil saya ke kantornya setelah berlatih di pagi hari. Dia menjelaskan bagaimana dia melihat saya sebagai pemain dan hal yang diharapkan dari saya,” tutur Modric.

“Dia memberitahu saya bahwa saya pemain yang sangat penting baginya. Dan, di atas segalanya, dia melihat saya sebagai pemain, yang kelak, dapat memenangi Ballon d’Or.”

“Ketika seseorang seperti Zidane, dengan karakter dan sejarahnya, mengatakan bahwa Anda (bisa memenangi Ballon d’Or), maka itu mengangkat moral Anda. Saya sangat mengagumi dan menghargainya sebagai pemain,” lanjut Modric.

Kata-kata mutiara dari Zidane benar-benar melekat di benak pikiran Modric sampai saat ini. Keduanya juga persamaan di dua titik khusus: pemalu dan rileks.

“Saya melihatnya sebagai seseorang yang sama seperti saya, rileks dan sedikit malu-malu. Dia ingin saya lebih mengekspresikan diri ketika bertanding, membuka diri. Dia butuh saya agar jadi jadi pemain kunci tim di era ketika kami memainkan sepak bola dengan hebat,” imbuh Modric.

“Kata-kata dari Zidane itu membantu saya lebih dari sekedar gaya bermain. Kendati demikian, terlepas dari kata-katanya itu, saya masih tidak memercayainya (Modric memenangi Ballon d’Or 2018),” tutup Modric mengakhiri wawancara.