Penalti di MLS

Penyelenggara MLS mengambil keputusan tersebut bukan tanpa sebab. Ketika itu, Amerika Serikat sedang dalam misi memperkenalkan sepak bola, olahraga yang belum populer.

Ketika ada pertandingan yang berlangsung imbang, MLS khawatir akan mengurangi minat penonton untuk menyaksikan laga berikutnya. Untuk itu, dibuat drama menegangkan melalui adu tendangan penalti ketika kedua tim tidak bisa menang dalam waktu normal.

Hasilnya, sepak bola mulai dikenal oleh masyarakat Amerika Serikat. Meskipun, hingga saat ini masih belum bisa menggeser basket sebagai olahraga paling digemari.

Satu yang bisa membuat tendangan penalti di MLS bisa berbeda adalah keputusan mengabaikan aturan FIFA. MLS mengambil risiko kompetisinya tidak diakui oleh FIFA demi tujuan mulia memperkenalkan sepak bola.

Penalti tersebut pun banyak mendapatkan kritik. Sebagian besar menilai, penalti itu menghilangkan esensi dari sebuah pertandingan sepak bola.

Namun, direktur teknis FIFA, Marco van Basten, justru membuka peluang penalti ala MLS diterapkan secara global. Nantinya, jarak antara kiper dan penendang hanya 25 meter. Sedangkan, batas memegang bola adalah delapan detik.

"Mungkin pemain harus memulainya pada jarak 25 meter dari gawang. Kemudian, Anda bisa menggiring bola ke gawang atau menembak lebih awal," ungkap Van Basten seperti dilaporkan MLSsoccer.

Menurut Van Basten, penalti itu bisa mengurangi faktor keberuntungan. "Akan tetapi, Anda harus mencetak gol dalam delapan detik. Itu lebih banyak menggunakan kemampuan daripada keberuntungan," imbuh legenda AC Milan itu.

"Hal tersebut akan sedikit lebih spektakuler. Itu akan membuat hal lebih untuk sepak bola, namun masih sulit diterima pemain," katanya.

Meski nantinya tak akan menjadi peraturan baku milik FIFA, penalti gaya MLS adalah sebuah terobosan yang layak diapresiasi. Penalti tersebut akan memacu adrenalin lebih lama daripada penalti konvensional.

Satu yang disayangkan, peraturan tersebut sudah punah sebelum eksodus pemain-pemain elite Eropa seperti David Beckham, Andrea Pirlo, hingga Zlatan Ibrahimovic. Tentu asyik rasanya melihat pemain-pemain tersebut bisa menjebol gawang lawan dengan cara tak biasa.