Kebangkitan Luke Shaw

Dikritik, tidak beruntung dengan cedera, jarang menjadi pilihan utama, Luke Shaw benar-benar ditempa mentalnya selama bergabung dengan Man United. Namun, Shaw tidak pernah ‘termakan’ oleh segala hal tersebut dan fokus bekerja keras, hingga akhirnya kesempatan itu tiba.

Mantan bek Southampton tidak pernah absen di pramusim dan dia memperlihatkan level kebugaran, di momen kebangkitannya musim ini dengan penampilan hebat melawan Leicester. Tidak hanya solid bertahan, Shaw juga rajin melakukan overlap (naik membantu serangan) hingga akhirnya mencetak gol pertamanya untuk Man United.

“Dia (Shaw) bek kiri terbaik klub ketika dia fit dan bermain sangat hebat. Jadi, saya lega dia mencetak gol, karena hal itu dapat melepaskan sedikit tekanan kepadanya,” tutur mantan striker Man United, Dion Dublin kepada BBC Sport, Minggu (12/8). Melihat Shaw menjadi bek kiri andalan United tentu membuat fans bahagia, karena dia memang sudah lama diplot sebagai pengganti Patrice Evra.

Sang Kapten, Paul Pogba

Biasanya, Antonio Valencia yang menjadi kapten Man United. Tetapi, dia absen karena cedera hingga Mourinho menunjuk Paul Pogba sebagai kapten tim. Kabarnya, hal itu juga dilakukannya agar Pogba mengurungkan niatnya untuk pergi dari Man United, menyusul perdebatan soal posisi bermain terbaiknya musim lalu.

Penunjukkan itu pun tepat. Pogba bermain baik mengontrol lini tengah Man United bersama Fred dan Andreas Pereira dalam formasi favoritnya, 4-3-3. Mencetak gol penalti dengan sangat tenang, juara Piala Dunia 2018 itu juga menjadi metronom bermain dengan kemampuannya mengoper bola dan turut andil membangun serangan.

Saat bertahan pun Pogba dapat diandalkan dalam merebut bola. Jika terus bermain konsisten, Pogba bisa melanjutkan performa hebatnya di Piala Dunia dan memenuhi ekpektasi dari gelandang seharga 89 juta poundsterling.