Sementara itu, Pimpinan Rapat Anggota PB IKASI, M. Nasir Syamaun, menjelaskan bahwa untuk Kejurnas, peserta akan berasal dari masing-masing Pengprov.
Sedangkan untuk Indonesia Open, PB IKASI akan membentuk tim elit nasional yang akan bertanding melawan atlet-atlet dari negara seperti Korea Selatan, Vietnam, dan Singapura.
“Dasar pembentukan tim ini adalah hasil PON 2024."
"Selain itu, kami juga sudah menyusun sejumlah program kerja untuk 2026, seperti memperbanyak klub anggar di daerah, menambah jumlah atlet dan pelatih, serta rutin menggelar Kejurnas dan Indonesia Open,” ujar Nasir.
Ia menambahkan, tujuan akhir dari rangkaian program ini adalah peningkatan prestasi atlet anggar Indonesia di level regional maupun internasional.
“Banyak masukan dari Pengprov terkait pembinaan prestasi di daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga klub."
"Nantinya, PB IKASI akan mengambil atlet-atlet terbaik dari daerah untuk dibina lebih lanjut sebagai wakil Indonesia di level yang lebih tinggi,” paparnya.
Nasir juga menyoroti pentingnya pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi pelatih, wasit, dan juri.
Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan sebuah kejuaraan sangat bergantung pada kualitas SDM teknis tersebut.
“Wasit dan juri memiliki peran krusial dalam menjamin objektivitas hasil pertandingan."
"Karena itu, peningkatan kualitas mereka akan menjadi salah satu prioritas,” pungkasnya.