Yin dan Yang Karier Gascoigne

Soal talenta tak perlu diragukan lagi. Beberapa kutipan di bawah ini sudah cukup menjelaskannya.

"Bagian dari kejeniusannya, bagian dari kehebatannya, adalah fakta bahwa dia sangat rentan. Tanpa sisi yang rentan itu, tanpa sisi riang itu, tanpa semua hal yang datang dengan Gazza, saya tidak berpikir Paul Gascoigne akan menjadi pemain seperti dirinya saat itu," ujar Lineker.

"Dia jenius dengan sepak bola di kakinya," ucap Alan Shearer. "Dia mungkin pemain Inggris paling menarik yang pernah saya lihat. Jelas yang terbaik," tambah Wayne Rooney.

Baca Juga:

Penyesalan Sven-Goran Eriksson yang Tinggalkan Lazio demi Timnas Inggris

Perjalanan Dimitar Berbatov di Premier League, dari Cap Pemalas hingga Drama Sir Alex Ferguson

Cerita Amarah Paul Gascoigne saat Dicoret dari Piala Dunia 1998

"Paul Gascoigne adalah The Special One," kata Jose Mourinho. "Pemain terbaik dalam sepak bola Inggris. Salah satu individu paling bertalenta yang pernah bermain dengan saya," timpal Stuart Pearce.

Bola sulit direbut dari kaki Paul Gascoigne

Menggambarkan permainannya mudah: gelandang serang berbakat dengan visi bermain bagus, operan akurat, pekerja keras, dan teknik hebat mendribel bola melewati lawan dari lini kedua ke pertahanan lawan. Mencetak gol dan memberikan suplai bola bisa dilakukannya dengan baik.

"Ketika Gazza mendribel bola dia biasa berlari melewati lapangan ranjau dengan tangannya, seperti belanja di supermarket," ucap Bobby Robson.

"Dalam kondisi prima dia salah satu pemain terbaik dunia. Dia mendribel bola menjauh dari lawan yang menjadikannya tak tersentuh secara virtual oleh lawan," tambah Brian Laudrup.

Kombinasi bakat, kerja keras, dan kesenangannya bermain sepak bola menghasilkan keindahan bagi penikmatnya ketika ia mendribel bola. Soal talenta? Tak ada keraguan.

Namun yin dan yang hidup juga dimiliki oleh Paul Gascoigne. Terlepas dari bakat yang dimilikinya kehidupan Gascoigne di luar lapangan tak lepas dari kecanduan minuman beralkohol dan penyakit mental. Gascoigne pernah ditangkap polisi karena mabuk kala menyetir mobil, menyetir tanpa surat izin mengemudi dan tanpa asuransi.

Paul Gascoigne di Lazio

"Dia makan es krim untuk sarapan, minum bir untuk makan siang dan ketika terluka dia terpukul seperti ikan paus. Tapi sebagai pemain? Oh, cantik, sangat cantik," ujar Dino Zoff, legenda Italia.

"Saya mencintai bocah itu. Dia adalah seorang jenius, seorang seniman, tetapi dia membuat saya menjambak rambut saya (eks pelatih Lazio)."

Pasca Tottenham Gascoigne melanjutkan karier di Lazio, Rangers, Middlesbrough, dan pensiun dengan Boston United pada 2004. Di Lazio cedera mengganggu penampilannya. Gascoigne inkonsisten bermain dengan Dino Zoff dan Zdenek Zeman.

Bersama Rangers kariernya bangkit dengan membawa tim mengalahkan Celtic dan meraih dua titel liga beruntun. Di sana juga Gascoigne bertemu dengan Gennaro Gattuso dan membelikannya baju latihan sebagai bentuk kebaikannya.

Paul Gascoigne dengan Rangers

Gascoigne tidak hanya memiliki reputasi bagus di Inggris tapi juga dihargai di Eropa - termasuk Italia. Legenda Lazio, Alessandro Nesta yang pernah mencederainya secara tidak sengaja pun pernah menerima kebaikan hati Gascoigne.

"Dia memberikan saya lima pasang sepatu dan perlengkapan memancing. Saya tak tahu mengapa, tapi ya itulah dia," tutur Alessandro Nesta.

Begitulah Paul Gascoigne dicintai dunia. Apapun cobaan dan masalah hidup darinya yang dibahas media publik tidak bisa berhenti mencintai seseorang yang bermain sepak bola dengan senyum dan kesenangan tulus dari hati. Yin dan Yang dalam hidup Paul Gascoigne dengan talenta dan kehidupannya.