3. Bambang Pamungkas (Indonesia)
Edisi 2000 merupakan Piala AFF pertama bagi Bambang Pamungkas. Itu setelah jasanya dipakai di SEA Games 1999 dan Kualifikasi Piala Asia pada 1999 dan tampil sebagai top skorer Liga Indonesia 1999-2000 dengan 24 gol bersama Persija Jakarta, yang juga membuatnya pindah ke klub Belanda EHC Norad.
Skuat Indonesia saat itu masih diisi Aji Santoso, Eko Purdjianto, Uston Nawawi, Kurniawan Dwi Yulianto, Edward Ivak Dalam, Djet Donald Laala, Imran Nahumarury, Nur'alim, Rochy Putiray, Sahari Gultom.
Bepe, panggilan Bambang Pamungkas belum menjadi pilihan utama pelatih saat itu, Nandar Iskandar. Kurniawan Dwi Yulianto dan Gendut Doni Christiawan begitu dipercaya sehingga membuat Bambang Pamungkas harus menunggu.
Kesempatan besar baru didapat Bambang Pamungkas pada Piala AFF 2002 atau saat Timnas Indonesia ditangani Ivan Kolev. Selain Bambang Pamungkas, Ivan Kolev punya Gendut Doni, Zainal Arif, dan Zainal Ichwan di lini depan.
Di laga pertama Indonesia melawan Myanmar dalam penyisihan grup, Bambang Pamungkas dipercaya turun sejak awal. Sementara Gendut Doni menjadi penggantinya pada menit ke-73. Meski tak mencetak gol, Bambang Pamungkas tetap dipercaya di laga kedua kontra Kamboja dan membayar kepercayaan dengan tiga gol untuk membawa Timnas Indonesia menang 4-2.
Bambang Pamungkas tak mencetak gol lagi ketika Indonesia bermain 2-2 kontra Vietnam. Ia kembali menunjukkan ketajaman ketika menghadapi Filipina di Senayan pada 23 Desember 2002, dengan empat gol dalam kemenangan 13-1. Jumlah gol sama juga dibuat Zainal Arif di laga tersebut.
Satu gol di semifinal mengantar Indonesia mengalahkan Malaysia 1-0 sekaligus lolos ke final. Itu sebelum Indonesia gagal menjadi juara karena kalah lewat babak penalti usai bermain 2-2 kontra Thailand.
Delapan gol yang dibuat membuat Bambang Pamungkas menjadi top skorer Piala AFF 2002. Sementara gelar pemain terbaik disabet Therdsak Chaiman dari Thailand.
Bambang Pamungkas absen di Piala AFF 2004. Peter White yang di edisi sebelumnya membawa Thailand mengalahkan Indonesia untuk menjadi juara, mengandalkan Ilham Jaya Kusuma dan Boaz Solossa yang saat itu masih berusia 18 tahun.
Bepe kembali di Piala AFF 2007. Namun, ia kurang menggigit karena tak mampu mencetak satu gol pun sebelum Timnas pulang setelah mengakhiri fase grup.
Bambang Pamungkas baru mencetak gol lagi saat Timnas Indonesia bertemu Myanmar di fase grup Piala AFF 2008. Satu golnya memecah kebuntuan sejak trengginas di Piala AFF 2002. Satu gol lagi dibuat ketika Indonesia mengalahkan Kamboja. Timnas Indonesia terhenti di semifinal karena kalah dengan agregat 1-3 dari Thailand.
Ketajaman Bambang Pamungkas makin memudar. Di Piala AFF 2012, ia hanya dua kali mencetak gol lewat titik penalti saat mengalahkan Thailand 2-1 di laga terakhir grup.
Duo berdarah asing, Cristian Gonzales (naturalisasi) dan Irfan Bachdim menjadi pemain paling disorot. Di tengah euforia yang meninggi, Indonesia kembali gagal juara setelah kalah agregat 2-4 dari Malaysia.
Piala AFF 2012 menjadi yang terakhir buat Bambang Pamungkas. Bepe memakai nama punggung Pamungkas, yang juga berarti terakhir sebelum menyatakan pensiun dari Timnas Indonesia pada April 2013. Bambang Pamungkas tak mencatatkan gol, sementara Timnas Indonesia terpuruk dengan hanya duduk di tempat ketiga babak grup.
Bepe pensiun dengan status legenda tanpa juara di Piala AFF. Selain itu caps dan gol terbanyak di Timnas Indonesia masing-masing 87 dan 38.