Hal yang sama turut diungkapkan atlet para angkat berat, Ni Nengah Widiasih.
Peraih medali perak pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020 ini tumbuh sebagai atlet berprestasi bersama Senny Marbun.
Sejak masih berstatus sebagai pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), wanita yang akrab disapa Widi ini sudah mengikuti pelatihan nasional di Solo.
Sosok yang menjadi pelatihnya adalah Senny Marbun.
Ia pun merasakan perkembangan sebagai atlet NPC Indonesia yang dulunya tinggal di gedung tua dan berlatih dengan alat seadanya, kini sudah memiliki fasilitas yang memadai.
"Seiring berjalannya waktu, dengan torehan-torehan prestasi yang kami raih untuk Indonesia, pemerintah mulai memperhatikan NPC Indonesia,"
"Pemerintah menyetarakan prestasi kami dengan yang non difabel,"
"Tentu perubahan ini juga bagian dari perjuangan pak Senny yang terus menyuarakan hak-hak kami sehingga didengar oleh pemerintah dan kini bisa kita nikmati," ucap Widi.
Sementara itu, Senny Marbun mengaku terharu dengan kejutan apresiasi yang diberikan kepadanya.
Ternyata para atlet tidak melupakan perjuangannya selama 22 tahun memimpin NPC Indonesia.
"Saya itu pantang menangis, jadi ya aduh, bangga juga, artinya para atlet tidak lupa dengan perjuangan-perjuangan yang telah saya lakukan," kata Senny.
Senny berharap prestasi-prestasi yang dicatatkan NPC Indonesia tak berhenti di sini saja.
Kontingen Indonesia yang berstatus juara tiga kali berturut-turut akan bersemangat memburu prestasi di ASEAN Para Games 2025 Thailand.
Indonesia juga menatap perjalanan panjang menuju Paralimpiade Los Angeles 2028 dengan lebih percaya diri. (Laporan Kontributor Putra Wijaya)