The Special One
Jose Mourinho

Setelah unggul 2-1, Inter Milan tak mengubah taktik. Hasilnya, Nerazzurri terus menjauh menjadi 3-1 usai Milito mencetak gol pada menit ke-61.

Gol tersebut meruntuhkan mental Barcelona. Apalagi, pertahanan Inter Milan juga masih sulit ditembus. Walhasil, skor 3-1 bertahan hingga peluit panjang.

Pada leg kedua, Jose Mourinho tidak mengubah strateginya. Namun, karena Thiago Motta menerima kartu merah pada menit ke-28, tak ada kata lain selain bertahan total.

Barcelona melepaskan tujuh tembakan tepat sasaran. Sedangkan, Inter Milan satu pun tidak. Statistik tersebut menjadi gambaran jika Nerazzurri memang fokus mempertahankan keunggulan agregat.

Hebatnya, Barcelona baru bisa mencetak gol pada menit ke-84. Gol tersebut pun tidak dicetak oleh penyerang melainkan bek, Gerard Pique.

Namun, satu gol saja tidak cukup untuk membawa Barca lolos ke final. Pada akhirnya, Jose Mourinho yang berlari kegirangan usai pertandingan berakhir.

Inter Milan tidak terbendung di laga final. Dua gol Diego Milito membenamkan perjuangan Bayern Munchen yang pada laga semifinal mengalahkan Olympique Lyon.

Jose Mourinho semakin mempertegas dirinya adalah satu di antara pelatih dengan taktik paling jitu. Pelatih 56 tahun itu membuktikan tesis tim yang fokus bertahan tetap bisa meraih kemenangan.