Inter Milan Barcelona
Inter Vs Barcelona

Memasuki babak semifinal, Inter Milan kebagian jatah menghadapi klub yang pernah ditantang pada babak grup, Barcelona. Pada laga itulah mahakarya Mourinho terukir.

Pertandingan leg pertama di Giuseppe Meazza menjadi kunci bagi Inter Milan melaju ke laga puncak. Ketika itu, Inter menang dengan skor cukup meyakinkan 3-1. Skor tersebut berbeda jauh dari pertemuan pada babak grup yang berakhir hasil imbang 0-0.

Jose Mourinho memainkan formasi 4-2-3-1. Empat pemain di belakang ditempati Javier Zanetti, Lucio, Walter Samuel, dan Maicon. Sementara itu, Thiago Motta dan Esteban Cambiaso bertugas membendung serangan Blaugrana di lini tengah.

Tiga gelandang serang Inter Milan yakni Samuel Eto'o, Wesley Sneijder, dan Goran Pandev. Adapun, Diego Milito bertugas sebagai juru gedor.

"Kami sudah menganalisis bagaimana cara menyakiti mereka. Ini adalah pertandingan dua leg. Laga pertama di kandang dan kedua di Barcelona. Itu akan menjadi laga tersulit daripada yang pernah kami hadapi sebelumnya," terang Jose Mourinho pada acara The Coaches' Voice.

Jose Mourinho sadar betul aktor di balik serangan Barcelona adalah Lionel Messi. Mourinho berusaha menutup pergerakan La Pulga dengan membuat "penjara".

"Zlatan Ibrahmovic tampil sebagai pemain nomor sembilan. Sedangkan, Messi bermain dari sisi kanan. Tentu saja dia punya kebebasan bergerak," papar Mourinho.

Mourinho sudah membaca jika Messi akan melakukan tusukan ke tengah untuk memberikan ruang bagi Dani Alves membantu serangan. Mourinho memerintahkan Zanetti terus menjaga Messi. Sedangkan, Pandev wajib menyokong pertahanan ketika Alves ikut menyerang.

"Lionel Messi tidak bisa bermain sendirian. Jadi, dia akan berlari ke tengah. Oleh karena itu, harus ada pemain yang memegang kendali penuh pada posisi tegah pertahanan. Dia harus berkomunikasi dengan bek kiri," ulas The Special One.

"Setelah pertandingan, para wartawan menggunakan diksi penjara untuk Messi. Zanetti, Motta, dan Cambiaso punya kewajiban menahan Messi. Kami bisa membiarkannya memegang bola, namun tidak membuatnya mengkreasikan peluang," kata Mourinho.

Lanjut Baca lagi