Jejak Warisan Ken Aston

Ken Aston

Kartu kuning dan merah pada awalnya dikenalkan pada Piala Dunia 1970. Sejak saat itu kartu kuning dan merah selalu ada di tiap pertandingan dan menjadi jejak warisan Ken Aston.

Bertahun-tahun Aston membagikan pengalamannya di dunia perwasitan. Pengaruhnya dalam dunia sepak bola sangat besar. Bahkan, Aston acapkali dimintai sarannya ketika ada pemain-pemain yang ingin pensiun prematur pasca mendapatkan tekel keras.

Jasa Aston tidak hanya besar di Eropa, melainkan juga di Amerika Serikat, karena pada medio 1980 dan 2001, Aston mengambil kursus dan berkontribusi dengan sepak bola di Negeri Paman Sam. Atas kinerjanya itu, Aston menerima status MBE, gelar kehormatan di Inggris, pada 1997.

"Pertandingan seharusnya diperankan oleh dua kubu dengan 22 pemain di lapangan dan wasit sebagai direktur. Tidak ada skenario, cerita, Anda tidak tahu akhirnya, tapi idenya untuk memberikan kesenangan," begitulah Aston menggambarkan filosofinya soal laga sepak bola.

Aston tidak salah. Drama dalam pertandingan sepak bola merupakan salah satu esensi olahraga populer dunia itu. Kenikmatan menyaksikannya semakin seru dengan adanya kartu kuning dan merah.

Raga Aston sudah tidak ada lagi di dunia ini. Beliau meninggal pada 23 Oktober 2001 pada usia 86 tahun. Tapi, warisannya tak lekang oleh waktu. Terima kasih, Kenneth George Aston.