Drama di Old Trafford itu terjadi setahun setelah “Battle of Old Trafford” terjadi. Dampaknya begitu luar biasa, Arsenal inkonsisten dan mengalami penurunan performa hingga finish di urutan dua klasemen, sementara United di peringkat tiga. Chelsea jadi juara Premier League di musim 2004-05.

Sorotan pada pertandingan itu tidak hanya fokus dengan kontroversi yang terjadi di lapangan pertandingan, melainkan kejadian besar yang terjadi pasca laga berakhir. Ada sebuah cerita yang hanya diketahui pemain-pemain kedua kesebelasan kala itu, staf kepelatihan, yang tersebar ke media tanpa adanya bukti foto atau rekaman video.

Battle of the Buffet, ya, begitulah media-media di Inggris melabeli kejadian tersebut. Kejadian memanas di lorong ruang ganti pemain di antara kedua kesebelasan. Pemain-pemain, staf kepelatihan, saling dorong di depan polisi setelah pertandingan yang berlangsung ‘panas’ di Old Trafford.

Keadaan kian memanas kala Wenger langsung menghampiri Van Nistelrooy atas pelanggaran kerasnya kepada Cole, Ferguson mengintervensinya dan memintanya untuk menjauhi pemainnya. Suasa kian panas ketika makanan – makanan minuman prasmanan yang biasanya ada di lorong ganti pemain – mulai dilemparkan pemain.

"Di lorong itu, Wenger mengkritik pemain saya, menyebut mereka penipu. Jadi saya berkata kepadanya untuk berhenti mengusik pemain saya. Ia (Wenger) marah, tangannya terkepal. Saya tahu saya bisa mengendalikan diri sendiri,” tutur Ferguson.

Mulai dari pizza, air teh, kuah sup makanan, dilemparkan pemain. Satu bagian pizza mengenai wajah Ferguson dan sang manajer berganti baju olahraga untuk berhadapan dengan media setelahnya. Pelempar pizza itu menjadi misteri selama 13 tahun sampai akhirnya Cesc Fabregas angkat bicara.

Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson

"Ya, (saya melempar pizza ke Ferguson). Tiba-tiba saya mendengar suara (dari lorong) dan berpikir apa yang terjadi? Jadi saya pergi mengeceknya dengan membawa sepotong pizza dan saya melihat Sol Campbell, Rio Ferdinand, Martin Keown, dan semuanya saling mendorong," tutur Fabregas dalam acara “A League of Their Own” yang dipandu James Corden.

"Saya seperti ingin menengahi mereka, tapi tidak tahu bagaimana caranya dan kemudian saya melempar pizza dan mengenai wajahnya, yang saya tidak bermaksud melakukannya. Saya meminta maaf kepada Sir Alex, saya benar-benar tidak bermaksud melakukannya," terangnya.

Kejadian itu menjadi titik balik hubungan Wenger dan Ferguson, meski sebelumnya sudah panas karena rivalitas kedua tim dalam merebutkan titel Premier League. Dalam buku autobiografi “Alex Ferguson: My Autobiography”, Ferguson menyebut laga itu memengaruhi hubungannya dengan Wenger.

“Sepertinya, bagi saya, kekalahan itu mulai memengaruhi otak Wenger,” ucap Ferguson di dalam buku autobiografinya.

Kisah itu hanya salah satu dari banyaknya cerita menarik pertemuan Arsenal dan Man United di masa lalu. Saat ini, pertemuan keduanya telah ‘melunak’. Tidak ada lagi duel panas antar dua kapten, Roy Keane dan Patrick Vieira.