All England 1999

Taufik datang ke All England 1999 sebagai “Si Anak Bawang”. Dengan prestasi yang mumpuni, tetapi tidak banyak yang percaya dia bisa langsung menyabet gelar di Birmingham Arena. Maklum, banyak pebulu tangkis top yang mengikutui ajang tersebut.

Medali emas Asian Games 1998 menjadi modal Taufik untuk mengikuti All England 1999. Namun, banyak yang meragukan kemampuan pemuda yang saat itu berusia 17 tahun tersebut. Pasalnya, medali emas yang dimenangi Taufik adalah nomor beregu putra.

Pada babak pertama, Taufik menyingkirkan wakil Korea Selatan, Park Tae-sang. Sementara jagoan tuan rumah, Peter Knowles dilibas pada babak 16 besar. Di perempat final, giliran pebulu tangkis Indonesia yang pindah kewarganegaraan menjadi Taiwan, Fung Permadi, menjadi korban Taufik.

Poul-Erik Hoyer Larsen yang menjadi lawan Taufik di semifinal dibuatnya tidak berkutik dengan kemenangan langsung dua gim. Sayang, di final Taufik harus berhadapan dengan jagoan Denmark, Peter Gade. Di sinilah Taufik menelan kekalahan 11-15, 15-7, 10-15.

All England 2000

Persiapan Taufik dirasa lebih matang pada All England 2000 setelah menyapu bersih medali emas SEA Games 1999 untuk kategori perorangan maupun beregu. Kemudian, Badminton Asia Team Championship 2000 juga dimenangi olehnya.

Taufik pun membawa kepercayaan diri tinggi memasuki All England pertama setelah pergantian millennium. Tidak ada satu kemenangan pun yang lepas dari tangan Taufik sejak babak pertama hingga semifinal.

Chen Gang asal China menjadi korban Taufik pada babak pertama. Sementara wakil Denmark, Kenneth Jonassen, takluk pada babak kedua. Di perempat final, lagi-lagi Taufik menyingkirkan wakil China, Chen Hong.

Pada semifinal, Fung Permadi yang takluk dari Taufik pada tahun sebelumnya, kembali disingkirkan. Sayangnya Taufik seolah kehabisan bensin di final setelah takluk 6-15, 13-15 dari Xia Zuanze. Itu merupakan kali terakhir dia melaju ke final All England hingga akhirnya pensiun pada 2013.