Setelah bertatih-tatih untuk menyelesaikan musim ini, suporter Man United kembali mendapatkan ujian. Dua rival utama, Liverpool dan Manchester United, bersaing ketat untuk menjadi jawara Premier League.

Siapa pun yang menjadi juara Premier League akan membuat pendukung Manchester United kesal. Liverpool dikenal punya rivalitas panjang dengan The Red Devils, sedangkan The Citizens adalah tetangga yang punya prestasi lebih bagus belakangan ini. Tak heran, aroma gengsi mulai tercium.

Beberapa laporan yang beredar mengatakan suporter Manchester United lebih ingin Manchester City keluar sebagai juara. Sebab, mereka menilai suporter The Reds akan selalu membanggakan titel juara hingga bepuluh-puluh tahun ke depan.

Suporter Manchester United

Rupanya, keinginan suporter Manchester United itu terwujud. Liverpool tetap puasa gelar sedangkan Manchester City menjadi yang terbaik dengan keunggulan satu poin.

Ketika senyum mulai terlihat di wajah suporter Man United, cobaan kembali datang. Kali ini adalah sesuatu yang ditakutkan: Liverpool meraih gelar juara.

Ya, Mohamed Salah dan kawan-kawan memenangi Liga Champions 2018-2019 usai membekuk Tottenham Hotspur 2-0 di laga puncak. Gol Mohamed Salah dan Divock Origi membawa The Reds meraih gelar keenam sepanjang sejarah. Sekadar informasi, jumlah tersebut dua kali lebih banyak daripada milik Man United.

Nestapa kian genap setelah Manchester United hanya bercokol pada posisi keenam klasemen akhir Premier League 2018-2019. Dengan begitu, Paul Pogba dan kolega dipastikan tidak dapat berlaga di Liga Champions musim depan.

Musim 2018-2019 membuat suporter Manchester United mengalami sejumlah kesedihan berturut-turut. Memang berat menjadi suporter Setan Merah. Kamu tak akan kuat, biar mereka saja.