Terobosan terbesar yang dibuat Arsenal adalah program berdasarkan kemampuan AI, didesain internal oleh ilmuwan data Arsenal.
Setiap harinya, informasi dalam volume yang besar dikumpulkan, termasuk waktu pemulihan, pemetaan gps sprint, enerji yang dikeluarkan, aksi laga, membaca bio-mekanikal, hingga pergerakan mikro selama sesi latihan.
Tidak seperti analisis tradisional, yang acapkali mengandalkan video klip dan penilaian subyektif, sistem tersebut mencerna puluhan ribu titik data dari setiap sesi.
Kemudian, AI akan memelajari pola mengenai pertanda kelelahan, inefisiensi mekanis, serta tanda-tanda peringatan halus dengan tingkat detail yang tidak dapat dilihat mata manusia.
Lebih lanjut, sistem AI itu juga dapat mendata setiap individu atau pemain di dalam skuad Arsenal, mulai dari prospek akademi hingga tim utama.
Dengan memelajari mereka, Arsenal - melalui staf kepelatihan - dapat mengatur sesi latihan dengan porsi yang berbeda-beda atau khusus.
AI memelajari individu tersebut termasuk mencegah potensi cedera, juga menganalisis pola permainan lawan demi satu frame ke frame berikutnya.
Terakhir, AI internal Arsenal itu juga diandalkan pada strategi transfer pemain.
Apabila pada penilaian tradisional berdasarkan statistik seperti gol atau tekel, AI Arsenal mempelajari kemampuan beradaptasi di berbagai peran, tolok ukur intensitas fisik, dan kecocokan dengan sistem Arteta.