Manchester City

Manchester City

Tiga laga terakhir Man City cukup rumit dan bisa menjebak karena mereka akan melawan Burnley (28/4), Leicester City (7/5), dan Brighton & Hove Albion (12/5). Di atas kertas, City seharusnya tidak kesulitan mengalahkan mereka.

Apalagi, dua dari tiga tim tersebut sudah tidak lagi memiliki target khusus untuk dikejar. Leicester sudah mapan di papan tengah klasemen dan Burnley aman dari zona degradasi. Potensi laga sulit City akan dilakoni kala melawan Brighton.

Klub asuhan Chris Hughton belum aman dari zona degradasi dan sekarang hanya terpaut tiga poin dari Cardiff City di urutan 18. Brighton bisa bermain ngotot dan habis-habisan kala menjamu City di laga terakhir Premier League.

Positifnya, laga itu menjadi pertandingan terakhir Premier League dan nasib Brighton bisa ditentukan dalam dua laga sebelumnya. Tidak hanya Brighton, Burnley juga bisa merepotkan Man City dengan permainan klasik ala Sean Dyche.

Burnley salah satu tim klasik Inggris yang bermain dengan taktik 4-4-2, mengandalkan umpan silang, permainan bola lambung, situasi bola mati, dan permainan fisik. Taktik itu sempat merepotkan Chelsea hingga laga berakhir imbang 2-2 di Stamford Bridge.

Dibutuhkan determinasi yang kuat dari para pemain Man City untuk membongkar pertahanan Burnley yang digalang James Tarkowski dan Ben Mee. Melawan Leicester pun demikian.

Man City tidak bisa lengah dengan kualitas The Foxes yang memiliki Jamie Vardy, James Maddison, Harry Maguire, dan Demarai Gray. Apalagi jika mengingat bahwa manajer Leicester, Brendan Rodgers, merupakan mantan manajer Liverpool.

Rodgers barangkali akan berusaha semaksimal mungkin menahan laju kemenangan City agar bisa melihat mantan timnya meraih titel Premier League yang terakhir diraih pada 1990.

Jadi, menilik laga kedua tim, pertandingan Man City lebih rumit dibanding Liverpool. Kendati demikian, City juga punya keunggulan fokus sepenuhnya ke kompetisi lokal karena Liverpool masih berjuang di semifinal Liga Champions melawan Barcelona.