Lopetegui Sudah Pasrah

Masalah di atas berdampak kepada masalah berikutnya. Sejak takluk dari Levante, Lopetegui sudah kehilangan kepercayaan dari Florentino Perez. Lopetegui masih dipertahankan hanya karena Madrid akan menghadapi dua laga penting, melawan Plzen di Liga Champions dan El Clasico kontra Barcelona. Ya, Lopetegui sejatinya saat ini tinggal menunggu waktu eksekusi.

Dan Lopetegui mengetahui itu, terlihat dari gerak tubuhnya meski Madrid baru memetik kemenangan atas Plzen. Kondisi ini tentu tidak ideal saat Madrid bakal meladeni Barcelona dalam El Clasico di Camp Nou.

Satu hal yang menarik muncul. Lopetegui memang hampir dipastikan didepak dari Madrid. Bagaimana jika Madrid mampu menang telak, sebut saja 5-0 dalam El Clasico di Camp Nou?

Masalah lain yang kentara dalam tubuh Madrid adalah sulitnya membuat gol. Madrid bukannya bermain buruk sekali, mereka mampu membuat banyak peluang. Hanya saja para penyerang mereka tidak mampu mengonversinya menjadi gol.

Diakui atau tidak ini jelas dampak langsung dari hengkangnya Cristiano Ronaldo ke Juventus. Saat bersama Ronaldo, Madrid mampu membuat gol meski tampil buruk. Gereth Bale yang didapuk sebagai pengganti kembali berkutat dengan cedera. Sedangkan Karim Benzema masih bertahan dengan penyakit inkonsistensinya. Intinya, Madrid kehilangan seorang pemain yang tiap musimnya mampu menyumbang 40 gol atau lebih.

Penampilan tidak konsisten juga ditampilkan lini belakang Madrid. Hal ini tidak lepas dari cedera pemain dan banyak yang mengatakan rasa keletihan mental pasca Piala Dunia 2018 yang belum hilang.

Sergio Ramos dan Rapahel Varane yang secara fisik fit, justru menjadi salah satu titik lemah Madrid musim ini. Keduanya gagal tampil konsisten dan acap membuat unforce error. Sedangkan dua full back, bisa dibilang tidak berperan sebagai pemain bertahan.

Saat ini, Madrid bisa dikatakan lebih banyak memiliki problem ketimbang solusi. Situasi ini tentu akan membuat duel El Clasico justru semakin menarik.