4. Liverpool

The Reds juga tidak mengalami kendala berarti melawan Porto yang punya tradisi bagus di Eropa, melalui dua trofi Liga Champions yang diraih pada tahun 1987 dan 2004. Sama halnya dengan Man City, Liverpool juga memiliki lini serang mematikan, dan mereka memilikinya pada diri: Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino.

Ketiga pemain tersebut meliuk-liuk di pertahanan Porto untuk memberikan kemenangan 5-0 di Portugal, melalui hattrick Mane, dan gol Salah serta Firmino. Liverpool juga memainkan pressing dengan baik kepada Porto, hingga tim tuan rumah tidak mampu berbuat banyak untuk mengembangkan permainan mereka.

Harapan Porto untuk melaju lebih jauh pun tampak telah sirna, meski masih ada pertandingan leg kedua di Anfield. Berkat penampilan hebatnya itu, tim besutan Jurgen Klopp dijadikan kandidat favorit juara Liga Champions musim ini.

5. Chelsea

Di antara enam tim asal Inggris yang bermain di turnamen antarklub Eropa, Chelsea bertemu lawan terberat: Barcelona. Klub asuhan Ernesto Valverde belum pernah kalah di La Liga. Di tangan Valverde, Barca memiliki keseimbangan yang lebih baik dari sisi bertahan dan ofensif.

Chelsea pun meladeni permainan mereka lebih bijak kala menjamu Barca di Stamford Bridge. Eden Hazard cs menjalankan instruksi Antonio Conte dengan baik: menutup tiap celah yang bisa dieksploitasi para pemain Barca, bertahan solid, dan mengincar serangan melalui serangan balik.

Laiknya permainan catur, Chelsea meladeni dengan sabar permainan Barca, dan Barca juga bermain sabar menanti kesalahan yang dapat dilakukan Chelsea. Benar saja, keunggulan 1-0 Chelsea via gol Willian, disamakan oleh Lionel Messi, melalui kesalahan yang dilakukan pemain Chelsea.

Messi memecahkan rekor tidak pernah membobol gawang Chelsea. The Blues pun cukup menyesali hasil tersebut. Sebab, mereka bisa saja meraih kemenangan atau unggul lebih, andai dua peluang dari Willian tidak mengenai mistar gawang. Alhasil, kini Chelsea memiliki misi berat untuk mencetak gol di Camp Nou.

6. Tottenham Hotspur

Tidak banyak yang mengunggulkan Tottenham di 16 besar Liga Champions melawan Juventus. Tottenham merupakan tim "muda" di Liga Champions tanpa banyak pengalaman sukses di Eropa. Namun, mereka membuktikan mental bermain yang hebat kala menyambangi J-Stadium.

Sempat tertinggal 0-2 dari dua gol Gonzalo Higuain, Tottenham pantang menyerang meningkatkan intensitas serangan, hingga akhirnya mampu mencetak dua gol penyama kedudukan via gol Harry Kane dan Christian Eriksen. Kini, mereka memiliki keunggulan dua gol tandang yang sangat berharga, untuk dibawa ke leg kedua yang berlangsung di Wembley Stadium.