Lini Tengah: Relatif Sama Kuat

Kevin De Bruyne

Mesin lini tengah City diperkuat gelandang-gelandang kreatif seperti Kevin De Bruyne, David Silva, Bernardo Silva, dan Ilkay Gundogan, bahkan, gelandang bertahan mereka, Fernandinho, memiliki visi dan operan bermain yang akurat.

Sementara United punya nama-nama legendaris semisal: David Beckham, Paul Scholes, Ryan Giggs, Roy Keane, dan Nicky Butt. Beckham, Scholes, Giggs, Butt, dan Neville, mewakili generasi 1992 akademi klub yang populer.

Tidak akan ada habisnya membahas area ini karena lini tengah kedua tim sama-sama bagus dengan kualitas individu yang mereka miliki. Beckham misalnya, mencetak enam gol lebih banyak dari tendangan bebas (18 kali) lebih dari pemain Premier League mana pun – tiga kali lebih banyak dari Burnley.

Begitu juga dengan Silva yang menorehkan 21 assists lebih banyak dari pemain Premier League mana pun pada medio 2010-an. Pun demikian Kevin De Bruyne dengan catatan menit terbaik per assist dengan rataan 197 menit di Premier League.

Lini Depan: Striker Nomor 9 dan Modern

Andy Cole dan Dwight Yorke

Ferguson memiliki empat penyerang yang sama berkualitasnya pada tahun 1999, yakni: Teddy Sheringham, Ole Gunnar Solskjaer, Dwight Yorke, dan Andy Cole. Sementara Guardiola saat ini hanya punya dua penyerang sentral murni: Sergio Aguero dan Gabriel Jesus.

Lantas, darimana sumber gol City? Permainan ofensif yang mengalir menghasilkan gol dari banyak cara bagi City. Tidak hanya bergantung kepada ketajaman Aguero atau Jesus, penyerang sayap seperti Raheem Sterling atau Leroy Sane juga bisa membantu striker sentral mencetak gol.

Man United pada medio 1999 ada pada era ketika striker-striker bernomor punggung 9 masih berjaya. Striker nomor 9 adalah penyerang oportunis yang kerap beredar di area 16 meter dan mengonversi peluang menjadi gol.

Yorke, Solskjaer, Cole, dan Sheringham punya tipikal bermain yang sama. Itulah mengapa Ferguson tidak menemui kesulitan apabila harus merotasi mereka dalam formasi 4-4-2. Aguero pun bisa saja masuk susunan pemain awal United jika hidup di era tersebut.

Perbedaan Aguero atau Jesus dengan keempat penyerang United adalah kemampuan mereka keluar dari area 16 meter, menjemput bola, dan membuka celah di pertahanan lawan. Jadi, dari kedua lini depan masing-masing tim, bisa dilihat dengan jelas jika keduanya merepresentasikan era yang berbeda.