3. Kejeniusan Daniel Farke

Daniel Farke

Kerja keras manajer asal Jerman dalam 10 tahun karier kepelatihannya berbuah manis di Norwich. Para pemain menerapkan instruksi dan gaya main yang diinginkannya di lapangan pertandingan. Norwich jadi tim yang menghibur dengan gaya main mereka.

Dikutip dari Whoscored, gaya main Norwich identik dengan penguasaan bola, permainan bola pendek yang dikombinasikan umpan terobosan, dan banyak membangun serangan dari sisi kiri yang biasanya ditempati Lewis, Moritz Leitner, dan Onel Hernandez.

Emiliano Buendia, gelandang serang asal Argentina, menjadi pengatur serangan Norwich dengan sentuhan bola, visi, dan operannya yang akurat. Buendia menggantikan tugas Maddison, yang pindah ke Leicester City, dengan baik.

"Awal musim sulit bagi Norwich, tapi Daniel Farke terus berpegang teguh dengan cara timnya bermain dan memiliki keyakinan dengan pemain-pemain yang didatangkannya," tutur Sutton.

"Permainan mereka penuh style (gaya). Championship liga yang sulit - saya normalnya menilai tim-tim promosi dari Championship memiliki tekat kuat dan keyakinan bermain. Bermain direct. Tapi Norwich sebaliknya, mereka memainkan sepak bola yang bagus."

Menarik untuk dinanti, apakah Norwich bisa mengulang kegemilangan bermain mereka musim depan di Premier League. Terpenting bagi Farke dan manajemen adalah: menjaga pemain-pemain terbaik dan mendatangkan pemain-pemain sesuai kebutuhan tim.

"Kita semua sudah melihat apa yang terjadi kepada Fulham musim ini, belanja besar-besaran, dan Anda tidak bisa berkata tim tidak didukung pemilik klub - mereka sangat didukung," imbuh Sutton.

"Dewasa ini, Anda membeli pemain pada level standar pada harga 25 juta poundsterling, itulah kenyataannya - jadi saya akan tertarik melihat Stuart Webber (Direktur Olahraga Norwich) dan Daniel Farke bekerja di bursa transfer," pungkasnya.