Junas Miradiarsyah bersama Stepforwards. (Facebook Stepforwards)

Bahkan Stepforward sampai merilis piringan hitam pada Mei silam. Hal itu berdasarkan keputusan bersama dengan anggota band yang lain untuk tetap berkarya di tengah pandemi virus corona.

"Sebelum pandemi, manggung tetap jalan. Tetapi tidak tur sampai berbulan-bulan. Kalau manggung di luar kota biasanya akhir pekan dan saat tidak ada kegiatan di kantor," ungkap Junas.

"Kami latihan selalu malam, jam 9 ke atas karena saya juga kerja. Anggota lain juga profesinya beragam, vokalis penyiar, gitaris juga di Seringai, dan drummer juga di Alexa," tambahnya.

Bagi musisi yang juga memiliki pekerjaan, Junas menyebutkan tips dirinya bisa bertahan di tiga dunia berbeda. Menurutnya, harus bisa menentukan mana prioritas jangka panjang.

"Menurut saya, kita tidak bisa melakukan semuanya bersamaan dengan prioritas yang sama. Melakukan banyak hal pada saat yang sama bisa, tetapi melakukan hal yang banyak dengan prioritas sama, tidak bisa," kata Junas.

"Jadi ditentuin dulu, mana yang mau jadi prioritas jangka panjang. Kemudian komitmen, terhadap interest dan paling penting soal waktu. Karena mengenai waktu, dengan tiga dunia berbeda itu."

"Misal habis ini harus ke sini lalu ke sini. Jadi tidak boleh terlambat dan menghabiskan waktu. Belum lagi istirahatnya. Kemudian harus enjoy. Bisa dipaksain atau tidak, kalau saya karena dari kecil sudah begitu," bebernya.

Junas menilai, itu merupakan konsekuensi yang harus dia jalani. Pasalnya, dia memiliki pekerjaan dengan IBL serta hobi yang memiliki komitmen untuk dijalani.

Junas Miradiarsyah. (IBL)

Menariknya, setelah pensiun sebagai pebasket, Junas sebenarnya tidak pernah merencanakan untuk kembali ke dunia yang membesarkan namanya. Tetapi takdir berkata lain, kini dia justru menjadi Dirut IBL.

"Setelah lulus, masuk ke bidang media karena kuliah hubungan internasional. Awalnya masuk majalah, lalu pindah ke radio. Saya habis itu pindah lagi ke Grup Mahaka, di corporate media," ungkap Junas.

"Selama lebih dari satu dekade, saya lebih banyak di industri media. Kan namanya track record sampai kapan pun akan terbawa. Saya pernah menjadi atlet sehingga mengenal dunia olahraga."

"Waktu ada Asian Games, saya diminta bantu di kepanitiaan karena punya pengalaman di media dan olahraga. Saya tiga tahun sebagai panita, Alhamdulillah sukses," imbuh Junas.

Dari situ, Junas mendapat kepercayaan untuk menjadi Dirut IBL, lebih kurang karena memiliki pengalaman juga sebagai pebasket. Selain itu, dia juga mengurus Liga Mahasiswa.

Junas Miradiarsyah membuktikan sukses akan datang kepada mereka yang mau berusaha dan bekerja keras. Junas juga menjadi bukti tidak perlu membuang satu mimpi ketika bisa berjuang untuk meraih semua mimpi.