Nama pemain kelahiran Tubingen, 21 September 1996 mulai terangkat ketika dia bermain di Revierderby antara Schalke dengan Borussia Dortmund di tahun 2017. Tidak tanggung-tanggung, Kehrer menyelamatkan timnya dari kekalahan dengan gol penyama kedudukan 1-1 yang membalas gol Pierre-Emerick Aubameyang. Sejak saat itu, popularitasnya terangkat. Pemandu bakat juga mulai mengamatinya.

Masih di tahun yang sama, karier Kehrer semakin meroket dengan kesuksesannya dengan timnas Jerman menjuarai Euro U-21 di bawah asuhan Stefan Kuntz. Kedatangan Domenico Tedesco di Schalke semakin mengembangkan karier Kehrer musim lalu.

Tedesco yang tidak takut berekperimen dalam taktik yang diterapkannya, mengandalkan banyak pemain muda dalam inovasi bermain yang diterapkannya di Jerman. Tedesco bukan pelatih berpengalaman. Di Jerman, ada istilah tertentu untuk mengategorikannya, yakni pelatih laptop – minim pengalaman, namun punya wawasan sepak bola yang luas.

Alumni akademi pelatih terkenal di Jerman, Hennes Weisweiler itu sukses memaksimalkan talenta pemuda seperti Amine Harit, Meyer, Goretzka, Nabil Bentaleb, Weston McKennie, dan membawa Schalke finish di urutan dua Bundesliga.

Lanjut Baca lagi