Selain itu, Wan-Bissaka juga paling banyak menorehkan intersep yakni mencapai 84 kali. Sang pemain mengakui bisa melakukan hal tersebut karena punya kecepatan tinggi.

"Saya hanya mengintersep bola kerena bisa berlari kencang. Namun, saya baru mulai melakukannya ketika membela Crystal Palace U-23," kata Wan-Bissaka.

Tentu saja, kemampuan tersebut menunjang akselerasinya sebagai bek sayap kanan. Apalagi, Wan-Bissaka juga punya umpan akurat. Pada musim lalu, ia berhasil mengirimkan empat umpan yang berujung pada gol.

Bahkan, akibat piawai dalam melakukan tekel, Wan-Bissaka dijuluki Spider. Sang pemain dianalogikan sebagai laba-laba yang bisa bergerak cepat untuk melumpuhkan lawan.

Aaron Wan-Bissaka

"Saya tidak mengetahui dari mana kemampuan itu berasal. Saya juga bingung ketika melihat statistik tersebut. Saya terlalu sibuk untuk melakukan trik dan saya tidak sudah bertahan," papar pemain berdarah Republik Kongo tersebut.

Akan tetapi, tidak jarang pemain yang memulai karier sebagai wingger tersebut gagal dalam melakukan tekel. Walhasil, ia sempat menerima beberapa kartu merah.

Ketika menghadapi Liverpool, Wan-Bissaka diusir ke luar lapangan karena menerima kartu merah langsung usai menekel Mohamed Salah. Uniknya, ia justru terpilih sebagai pemain terbaik klub pada Agustus 2018.

Selain itu, ia juga pernah menerima kartu merah ketika tampil membela tim nasional Inggris U-20 melawan Polandia. Pada laga itu, Wan-Bissaka kembali gagal mengontrol tekelnya agar tetap bersih.

Manchester United jelas menaruh harapan tinggi pada pundak Aaron Wan-Bissaka. Tentunya, The Red Devils berharap sang pemain tetap bisa menampilkan sejata utama yakni tekel dan intersep.