Talenta, Gaya Main, dan Klausul Pembelian 120 Juta Euro

Joao Felix

Barangkali sebagian besar pecinta sepak bola Eropa bertanya, "Apa yang membuat Felix begitu spesial?". Jawabannya sebenarnya cukup sederhana: talenta. Menilik gaya bermainnya, Felix memang lebih menyerupai Kaka.

Felix bisa mendribel bola dengan elegan di lini tengah permainan, mengoper bola dengan visi bermainnya, dan punya naluri gol tinggi. Bermain di taktik 4-4-2 dan berduet dengan Haris Seferovic mengembangkan talentanya.

Meski berstatus penyerang kedua, Felix nyatanya seperti pengatur serangan (playmaker) di belakang striker sentral. 14 gol Benfica musim ini lahir dari 10 gol dan empat assists-nya.

"Joao punya kemampuan teknik yang sangat hebat, dia cepat dan juga sangat cerdas. Dia pemuda yang baik, dia telah memperlihatkan memiliki nilai-nilai penting yang membuat saya sangat bangga," ujar Vieira.

Joao Felix

Berkat penampilan hebatnya dengan Benfica, Felix dipanggil Fernando Santos ke dalam skuat Portugal. Di sana, dia bertemu langsung dengan megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo, dan belajar banyak darinya.

Benfica tahu tidak akan mudah membentengi Felix dari buruan sejumlah klub-klub Eropa: Juventus, Manchester United, Barcelona, Real Madrid, dan Manchester City. Klub yang disebut terakhir bahkan rela menebus klausul pembeliannya sebesar 120 juta euro. "Juventus dan Real Madrid tertarik kepadanya? Tanya mereka. Saat ini, kami tidak tertarik menjual mereka dan sesegera mungkin, kami akan meningkatkan klausul pembelian dalam kontraknya (sekarang seharga 120 juta euro)," tegas Vieira.

Melihat sejumlah ketertarikan besar dari klub-klub Eropa tersebut, seyogyanya Felix tetap bertahan dengan Benfica dan tidak terburu-buru hengkang ke klub lain. Setidaknya bermain di sana hingga berusia 20 tahun.

Mantan striker dan penyerang Benfica, Nuno Gomes, coba memeringati Felix dalam menentukan masa depannya. "Joao Felix sangat kuat, tapi jalannya masih sangat panjang untuk mencapai level tim utama Portugal."

Satu hal yang membuat Ronaldo dan Messi menjadi pemain terbaik dunia: konsistensi bermain di level teratas. Jika Felix mampu melakukannya di masa depan, mungkin saja ia akan bersaing dengan Mbappe untuk jadi yang terbaik seperti halnya Ronaldo-Messi.