Jack Charlton dikenal tak pandang bulu dalam melatih. Jika tidak sesuai, pemain bintang pun akan didepak. Contohnya adalah Liam Brady yang digantikan pada menit ke-35 saat Irlandia bersua Jerman Barat pada laga persahabatan. Hal tersebut membuktikan sang manajer punya komitmen yang tak main-main.

Pada duel melawan Skotlandia di Hampden Park, 1987, Jack Charlton menurunkan susunan pemain yang dianggap nyeleneh. Namun, hasil membuktikan pilihan Charlton tak salah sehingga berakhir dengan kemenangan. Raihan tiga poin membuka jalan bagi Irlandia unjuk gigi di turnamen besar setelah hampir 40 tahun hanya menjadi anak bawang di sepak bola Eropa.

Piala Eropa 1988 menjadi panggung bagi Irlandia-nya Charlton untuk menebar pesona. Spesialnya, pada pertandingan perdana, Irlandia meraih kemenangan melawan sang rival, tim nasional Inggris.

Kemenangan tersebut juga menjadi ajang balas dendam bagi Jack Charlton yang mendapatkan penolakan ketika melamar menjadi manajer timnas Inggris usai kepergian Don Revie. Gol Ray Houghton membuat Irlandia pulang dengan senyum di wajah.

Jack Charlton

Taktik Charlton membuat tim lawan yang punya level lebih baik bermain dengan tidak nyaman. Namun, kemampuan terbaiknya adalah membuat para pemain melawan bakat alamnya.

Sebagai contoh, John Aldridge menjadi pengambil bola yang hebat, Ronnie Whelan menjadi pelari cepat, dan Paul McGrath menjadi gelandang luar biasa daripada bek tengah kelas dunia.

Charlton juga punya metode yang tak biasa dalam membangun hubungan dengan para pemain. Ia mengizinkan para pemain berpesta di pub yang sering dikunjungi para penggemar.

Charlton melakukannya untuk membuat tim semakin erat jelang berlaga di Piala Dunia 1990 di Italia.

"Di bawah Jack, kami sebagian besar bobrok. Bagian yang membuat kami tergerak adalah suka cita yang didapatkan setelah kami tidak dianggap serius oleh dunia," tulis Niall Quinn dalam bukunya.

Sejak kedatangan Charlton, sepak bola menjadi olahraga rakyat di Irlandia, terutama di perkotaan. Padalah, ketika itu, sekolah dan gereja menganggap sepak bola adalah olahraga penipu dan gaelic football adalah satu-satunya olahraga yang mendarah daging.

Jack Charlton

Charlton menyebarkan definisi Irlandia lebih inklusif dengan cara lain. Ia bukan manajer pertama yang merekrut pemain asing dengan keturunan Irlandia, namun melakukannya lebih dari yang lain.

Charlton ingin mengakhiri kepemimpinannya dengan membawa Irlandia ke Piala Eropa 1996. Namun, itu hanya sebatas impian.

Setelah kalah oleh Belanda pada play-off, Desember 1995, para suporter menyanyikan balada yang terasa seperti perpisahan. Kemudian, FAI memecatnya sebelum kerja sama tepat 10 tahun.

Rencananya, FA akan menggelar penghormatan terakhir untuk Jack Charlton selama satu menit sebelum sepak mula pada laga Premier League akhir pekan ini. Itu hanya satu di antara cara menghormati apa yang telah diberikan Charlton kepada sepak bola.

Tak perlu berdebat apakah Jack Charlton adalah legenda timnas Inggris, Leeds United, atau timnas Irlandia. Sebab, ia memiliki semua syarat untuk dianggap sebagai tambo di ruang lingkup lebih luas, dunia.

Selamat jalan Jack Charlton.