Sebagai orang kepercayaan Abramovich, Marina pun bisa mengubah keputusan sang pemimpin. Kabarnya, ia adalah sosok di balik mencairnya hubungan antara Jose Mourinho dan Abramovich.

"Pada dasarnya, dia adalah kekuatan di Chelsea. Abramovich sangat memercayainya. Dia tidak tertarik menjadi pesohor, namun tidak ada keraguan dia sangat bertanggung jawab," jelas satu di antara sumber yang dikutup Evening Standard.

"Ini adalah simbol dari perannya yang sangat penting ketika memboyong Jose Mourinho kembali. Mourinho telah berselisih dengan Abramovich, namun ia kembali."

Keberanian Marina dalam mengambil keputusan di bursa transfer terbukti saat menggaet Fernando Torres dari sang rival, Liverpool, pada 2011. Saat itu, The Blues menggelontorkan dana hingga 50 juta pounds.

Marina kembali unjuk gigi dalam bernegosiasi ketika membawa Diego Costa dari Atletico Madrid. Penyerang asal Spanyol tersebut sedang dalam puncak performa dengan hanya terpaut satu gol dari top skorer LaLiga 2013-2014, Lionel Messi.

Bahkan, ketika direktur teknis Chelsea, Michael Emenalo, mengundurkan diri pada 2017, para perwakilan klub dan agen langsung menuju Marina untuk melakukan bisnis. Hingga lebih dari setahun, The Blues memutuskan tidak mencari pengganti Emenalo.

Akan tetapi, wanita yang sering terlihat makan di restoran Knightsbridge eaterie Sumosan Twiga itu juga dianggap sebagai biang keladi di balik hengkangnya sejumlah pemain dan manajer hebat Chelsea. Kabarnya, Antonio Conte dan Thibaut Courtois angkat kaki karena keputusan Marina.

"Marina sulit dalam melakukan negosiasi adalah hal yang normal. Orang-orang di sepak bola berbicara soal kontrak, gaji, transfer dan lain-lain. Dia bertugas membeli pemain dan menjual, itu adalah pekerjaan yang paling sulit," ungkap Courtois kepada HLN.

Marina Granovskaia dan Eden Hazard

"Hanya saja, pada Maret, Marina dan saya mengadakan pertemuan di mana saya mengindikasikan ingin pergi. Bermain di London dengan jadwal Premier League yang ketat tidak memungkinkan bagi saya untuk bertemu anak-anak saya yang tinggal di Madrid."

"Apakah Anda menemukan sesuatu? Marina bertanya pada saya. Yakin, adalah jawaban saya ketika itu. Kemudian dia berkata kalau begitu kami akan membiarkanmu hengkang dan akan mencari penggantinya," jelas Courtois.

Courtois yang merasa sudah mendapatkan lampu hijau pun mulai bernegosiasi dengan Real Madrid. Namun, Chelsea mendadak tidak mengizinkannya pergi.

Tidak terima akan hal itu, Courtois memutuskan mogok latihan sebelum direstui bergabung Madrid pada tenggat bursa transfer. Tindakan Courtois tersebut membuat namanya tercoreng di hati suporter Chelsea.

Di balik segala kontroversi dan prestasinya, Marina Granovskaia layak dijuluki ratu bursa transfer. Menurut Forbes, ia menempati peringkat kelima untuk urusan wanita paling berpengaruh dalam dunia olahraga pada 2018.

Pada masa kecilnya, guru-guru Marina Granovskaia sering menganggapnya sebagai "tikus abu-abu", sebuah eufemisme di Rusia untuk menggambarkan seorang pemalu, membosankan, dan tidak menonjol. Namun kini, Marina Granovskaia telah membuktikan diri sebagai satu di antara direktur olahraga terbaik.