Carlos Queiroz, pelatih Oman, salah satu figur atau pelatih yang vokal berbicara mengeluhkannya.

"Akan menjadi suatu keajaiban (lolos ke Piala Dunia 2026) pada situasi rumit ini," keluh eks asisten pelatih Manchester United itu dikutip dari Guardian.

"Apa tidak ada stadion di Jepang atau Kuwait di mana kami bisa bermain? Mungkin orang-orang yang mengaturnya memiliki visi sepak bola yang berbeda."

Carlos Queiroz (The Sun)

Queiroz melihat situasi yang saat ini terjadi tidak adil, ada yang salah.

"Saya tahu situasinya kala menerima pekerjaan ini," tambah Queiroz.

"Apa yang bisa kami katakan? Kami harus bermain di kandang salah satu tim yang berkompetisi."

"Mereka menempatkan Saudi di Saudi dan Qatar di Qatar. Jika mereka tak melihat ada yang salah dengan ini, maka siapa pemain dan pelatih yang berkomentar?" cetusnya.

Queiroz pernah membantu Afrika Selatan, Portugal, dan Iran (dua kali) lolos Kualifikasi Piala Dunia, dan melakukan yang sama untuk Oman tidak mudah, terlebih dengan kurangnya waktu istirahat.

"Kami melawan Qatar dan kami bermain lagi tiga hari kemudian, Qatar bermain enam hari setelahnya, dan mereka sudah tahu hasilnya dan apa yang perlu mereka lakukan," imbuh Queiroz.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Orang-orang yang membuat regulasi tidak memikirkan hal ini dan tidak memperhatikannya."

"Ketika ada Piala Dunia, selalu ada tuan rumah dan itu bisa kita pahami: mereka yang membiayainya, membangun stadion, dan sebagainya."

"Tetapi melakukan ini di tengah kompetisi, anehnya orang-orang yang bertanggung jawab tidak merasa tidak nyaman dengan hal ini," urainya.