Posisi klasemen Man United itu membuat malu sang pelatih, Ruben Amorim, yang menggantikan Erik ten Hag pada November lalu. Ia juga khawatir Man United tak lagi merasakan urgensi sebagai tim besar dengan rentetan kekalahan tersebut.
"Malu dan sulit untuk menerimanya. Semua orang harus berpikir serius tentang banyak hal di sini," ucap Amorim di laman resmi Man United.
"Kami harus mengubah banyak hal di akhir musim. Kekhawatiran terbesar adalah perasaan bahwa 'Kami tidak bisa berubah dan tidak apa-apa'. Kami kehilangan perasaan bahwa kami adalah klub besar dan perasaan bahwa kalah di kandang sendiri adalah hal terburuk di dunia."
Man United akan memainkan final Liga Europa kontra Tottenham pada Kamis (22/05) dini hari WIB dengan potensi meraih trofi, juga mengamankan tempat di Liga Champions musim depan. Akan tapi bagi Amorim, fokusnya bukan final saat ini.
Melihat gambaran besarnya, Amorim cemas dengan kondisi Man United karena banyaknya masalah yang ada di dalam tim saat ini.
"Saya tidak khawatir dengan final. Itu adalah masalah terkecil di klub kami. Kami perlu mengubah sesuatu yang jauh lebih dalam dari ini," tambah Amorim.
"Jika kami tidak mengubah cara bermain dan penampilan kami serta merasakan urgensi untuk memenangkan setiap pertandingan, kami seharusnya tidak bermain di Liga Champions. Kami seharusnya tetap berada di Premier League dan belajar bagaimana menjadi kompetitif satu minggu demi satu minggu."
"Fokus terbesar klub sepak bola kami adalah mengubah banyak hal. Ini bukan hanya final. Kami akan menghadapi tim dari Premier League, jadi kami akan kesulitan," pungkasnya.