Masih relatif muda pada usia 46 tahun, tidak banyak berulah atau memicu kontroversi, Pochettino ideal menggantikan Mourinho di Man United. Apalagi, dia mampu meningkatkan Tottenham dalam kurun waktu empat tahun dan menanamkan identitas sepak bola ofensif, enerjik dengan modal pemain-pemain muda bertalenta.

Pochettino belum menyempurnakannya dengan raihan trofi, namun perkembangan Tottenham dengan skuat ‘seadanya’ karena pemilik klub yang cenderung pelit mengeluarkan uang untuk membeli pemain, patut diapresiasi. Tottenham dalam dua musim terakhir lolos Kualifikasi Liga Champions dan finish di atas rival sekota, Arsenal.

Bisa dibayangkan apabila Pochettino melanjutkan segala hal yang sudah dilakukannya di Tottenham itu di Man United. Ferguson barangkali tersenyum lagi. Legenda-legenda yang menjadi pemerhati sepak bola juga tidak melulu mengkritisi mantan klubnya.

Palu keputusan terakhir dalam memilih pemain atau manajer yang datang sepenuhnya ada di tangan Woodward. Keluarga Glazer, pemilik United, sudah memberi tanggung jawab besar kepadanya. Ferguson, Sir Bobby Charlton, David Gill, figur-figur besar United memang kerapkali duduk bersama dengan jajaran direksi kala mengadakan pertemuan.

Akan tapi, keberadaan mereka tidak lebih dari ambasador atau perwakilan besar United yang memberi saran. Keputusan akhir tetap di tangan Woodward. Tak ayal, seraya berharap United kembali ke laju kemenangan saat melawan Tottenham, mereka juga akan menyeleksi Pochettino. Ferguson dan Woodward akan benar-benar mengamatinya.